Lima Tahun Dikubur, Jasad Ahli Ibadah Utuh

loading...
AkuIslam.Id - Setelah lima tahun terkubur, jasad Mbah Ngatawi ditemukan masih utuh, Apa rahasianya? Ternyata almarhum selama hidupnya dikenal sebagai sosok yang ramah, bekerja penuh keikhlasan, menghormati orang lain tanpa membedakan status sosialnya.

Tidak ada yang pernah menduga atas apa yang terjadi dengan jasad Mbah Ngatawi. Selama hidupnya, ia hanya seorang tukang pijat di Desa Manggong, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Akhir tahun 2013 lalu, jasad Mbah Ngatawi yang sudah lima tahun dikubur ternyata masih utuh.

Kejadian aneh itu bermula saat warga Manggong hendak memakamkan warga yang meninggal. Secara kebetulan kuburan warga tersebut berada tepat di samping kuburan Mbah Ngatawi. Nah, saat para penggali kubur menyiapkan galian makam orang yang baru meninggal itu, ternyata jasad Mbah Ngatawi yang masih utuh.

Hal itu dibenarkan Rintoko, tetangga Mbah Ngatawi, ketika melakukan penggalian kubur di samping makam Mbah Ngatawi. Ia menceritakan, setelah penggalian makam mencapai kedalaman sekitar satu meter, tiba-tiba tanahnya ambruk dari samping. Warga yang sedang menggali kubur itu terus mencoba menaikkan longsoran tanahnya.

Namun tiba-tiba mereka dibuat kaget, dari galian yang ambruk tersebut ditemukan jasad Mbah Ngatawi masih dalam keadaan utuh terbungkus kain kafan.

"Awalnya tidak seluruh jasadnya ditemukan, hanya bagian kakinya. Tapi karena kuburannya rusak, terpaksa di gali semua, diperbaiki," ujar Rintoko.

Semua warga sangat kaget. Bahkan peristiwa itu memicu kedatangan warga berbondong-bondong untuk melihat. Warga setempat dengan cepat mengatasi kalau itu jasad Mbah Ngatawi. Meski sempat menjadi tontonan warga, sesepuh kampung segera memintanya untuk segera dimakamkan kembali seperti sediakala.

Warga setempat benar-benar terharu melihat kejadian tersebut. Karena tak ada yang menyangka jasad Mbah Ngatawi akan dirawat oleh Allah SWT sedemikian rupa di dalam kubur. Apalagi Mbah Ngatawi bukan orang yang cukup terpandang semasa hidupnya. Ia hanya seorang tukang pijat.

"Banyak orang kaget. Tidak ada orang yang menduga jasad Mbah Ngatawi masih utuh," ujar Rintoko.

DIKENAL RAMAH

Dituturkan Rintoko, selama hidupnya Mbah Ngatawi dikenal sebagai tukang pijat yang ramah. Hubungannya dengan tetangga tidak pernah buruk. Kepada para tetangganya menunjukkan sikap berkeluarga.

"Waktu kecil saya senang pijat sama Mbah Ngatawi. Orang itu gimana ya, anak kecil itu suka, layaknya kakek samap cucunya lah." Ungkap Rintoko

Para tetangganya, menurut Rintoko sangat hormat kepada Mbah Ngatawi semasih hidup karena sikapnya yang ramah. Seingat Rintoko, Mbah Ngatawi juga termasuk orang yang sangat peduli terhadap keadaan tetangganya. Bahkan kalau mendengar tetangganya sakit, ia termasuk orang yang sering datang pertama. Apalagi kalau ada orang meninggal, ia selalu lebih dulu melayat.

"Kalau di desa itu orang meninggal itu kan kuburannya digalikan gotong royong. Mbah Ngatawi meski sepuh masih sering ikut rewang (membantu)." tutur Rintoko.

Dalam menjalani profesinya sebagai tukang pijat, Mbah Ngatawi tidak pernah membuat tarif. Ia biasa menerima pemberian orang seikhlasnya. Meski pun berbeda-beda pemberian orang, cara memijatnya tetap sama. Menurut Rintoko, kadang orang di kampungnya ketika pijat berbeda-beda. Kalau yang lebih kaya lebih banyak, tapi Mbah Ngatawi tak pernah membedakan pijatannya kepada si kaya dan si miskin, meski pemberian upahnya lebih sedikit.

Sikap ramahnya kepada tetangganya tidak pernah didasarkan pada perbedaan status sosialnya. Hanya saja ia memang lebih menaruh hormat kepada kiai di tempatnya. Sosoknya ketika hidup memang tampak sangat taat dalam beragama, meski bukan seorang haji. Setiap shalat Jumat, selalu terlihat di shaf terdepan. "Kalau Jumatan itu datangnya selalu awal. Waktu saya masih SMA, saat beliau masih hidup. jamaah shalat lima waktunya di musala tidak pernah bolong," ungkap Rintoko.

TAK INGIN MEREPOTKAN

Ada sikap Mbah Ngatawi yang paling mengesankan bagi banyak orang, ialah hidupnya yang seperti tak suka merepotkan orang lain. ketika jasad Mbah Ngatawi ditemukan dalam keadaan masih utuh, orang-orang waktu itu pun teringat bagaimana sosok Mbah Ngatawi saat masih hidup.

Salah satu sikapnya yang terungkap dari pembicaraan warga adalah kesan hidup Mbah Ngatawi yang enggan merepotkan orang lain.

"Kalau sakit saja tidak pernah lama, meskipun sudah sepuh (lanjut usia)." tutur Rintoko.

Menurut Rintoko, keluarganya tidak pernah dibuat repot mengurusnya meski sudah usia lanjut. Ia pun dikabarkan tidak pernah sakit parah. Mbah Ngatawi meninggal di usianya hampir 70 tahunan. proses meninggalnya pun seingat Rintoko tidak terlalu sulit. Sakitnya sekitar seminggu, lalu meninggal. Jadi keluarganya tidak terlalu direpotkan untuk merawah Mbah Ngatawi saat menjelang wafatnya.

"Keluarganya saat tahu, kondisi jasadnya tentu sangat terharu. Saya saja terharu kok," tutur Rintoko.

Ketika ditanyakan, apakah selama hidupnya Mbah Ngatawi bisa membaca Alquran, Rintoko tidak terlalu tahu. Namun yang jelas, menurut Rintoko, Mbah Ngatawi orangnya kalau berwirid di musala biasanya sangat lama. Ketika Magrib biasanya hingga sampai waktu Isya.

"Pulangnya itu kalau sudah habis shalat Isya. Itu yang saya tahu saat-saat sudah mau meninggal sebelum sakit," ungkap Rintoko.

Tanda-tanda keagungan Allah SWT sangat jelas diperlihatkan kepada kita semua melalui jasad Mbah Ngatawi. Allah SWT akan memberikan tempat yang mulia, bahkan hingga merawat jasad orang saleh di dalam kubur. Kebesaran Allah SWT begitu sangat nyata. Semoga Mbah Ngatawi mendapat tempat yang mulia di sisi-Nya. Semoga saja hidup Mbah Ngatawi bisa menjadi hikmah bagi hidup kita semua. Amin.

"Sesungguhnya roh-roh para syuhadak itu ada di dalam tembolok burung hijau. Baginya ada lentera-lentera yang tergantung di 'Arsy. Mereka (bersama burung) bebas menikmati surga sekehendak mereka, kemudian singgah pada lentera-lentera itu. Kemudian Rabb mereka memperlihatkan diri kepada mereka dengan jelas, lalu bertanya, 'Apakah kalian menginginkan sesuatu?' Mereka menjawab, 'Apalagi yang kami inginkan sedangkan kami bisa menikmati surga dengan sekehendak kami?' Rabb mereka bertanya seperti itu sebanyak tiga kali. Maka tatkala mereka merasa bahwasannya mereka harus minta sesuatu, mereka berkata, 'Wahai Rabb kami! kami ingin roh kami dikembalikan ke jasad-jasad kami sehingga kami dapat berperang di jalan-Mu sekali lagi.' Maka tatkala Dia melihat bahwasannya mereka tidak mempunyai keinginan lagi, mereka ditinggalkan." (HR Muslim).

from Aku Islam http://ift.tt/2DHX8zX
Sumber KLIK Di Sini atau http://www.akuislam.id/
loading...

0 Response to "Lima Tahun Dikubur, Jasad Ahli Ibadah Utuh"

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar dan juga memberikan kritik untuk perbaikan blog ini. Maaf, Komentar yang tidak berhungungan dengan artikel atau hanya pengen beriklan, akan dihapus. Komentar langsung tayang.