Istri Penurut, Meninggal Usia Shalat

loading...
AkuIslam.Id - Kardiah adalah seorang istri yang selalu berbakti kepada suaminya, Budiman. Ia pun sosok yang rajin beribadah. Di akhir hayatnya, ia pun meninggal dalam keadaan husnul khatimah. Subhanallah.

Semasa hidupnya Kardiah (nama samaran) dikenal sebagai orang yang ramah dan penurut kepada suaminya. Selama hampir 30 tahun menikah, tak pernah sekalipun ia menentang perintah suaminya. Sebagai balasan dari apa yang dilakukannya tersebut, ia meninggal dalam keadaan husnul khatimah usai menjalankan shalat Subuh, tahun 2008 lalu.

Dalam Islam telah mengatur seorang istri harus menaati suami dalam segala hal yang tidak berbau maksiat, berusaha memenuhi segala kebutuhannya sehingga membuat suami ridha kepadanya. Rasulullah Saw dalam sebuah hadis pernah bersabda, "Jika seorang istri melakukan shalat lima waktu, puasa di bulan Ramadan, memelihara kemaluannya, dan menaati suaminya, niscaya dia akan memasuki surga Tuhannya." (HR Ahmad).

Hal inilah yang ditunjukkan oleh Kardiah selama hidupnya. Beribadah dengan selalu menjadi seorang istri yang salehah, penurut, dan tidak pernah memberitahukan maupun menolak perintah suaminya. Ia pun adalah sosok yang rajin beribadah, mengaji dan melakukan amalan-amalan sunah lainnya.

SELALU TAAT SUAMI

Istri salehah adalah istri yang taat, yang mengetahui kewajibannya dalam agama untuk mematuhi suaminya dan menyadari sepenuh hati betapa pentingnya mematuhi suami. Istri harus selalu menaati suaminya pada hal-hal yang berguna dan bermanfaat hingg menciptakan rasa aman dan kasih sayang dalam keluarga agar perahu kehidupan mereka berlayar dengan baik dan jauh dari ombak yang membuatnya bergoncang begitu hebat.

Sebaliknya, Islam telah memberikan hak seorang wanita secara penuh atas suaminya, di mana Islam memerintahkannya untuk menghormati istrinya, memenuhi hak-haknya, dan menciptakan kehidupan yang layak baginya sehingga istrinya patuh dan cinta kepadanya.

Menurut Pramesti, cucu Kardiah, neneknya tersebut adalah sosok Khadijah di dunia masa kini. Sebagai seorang istri ia selalu taat kepada sang suami. dalam mengarungi bahtera rumah tangga selama 30 tahun lamanya, kehidupan keluarga neneknya tersebut tidak pernah dirundung masalah.

"Kata Ibu saya, Mbah Kardiah orang yang penurut sama suaminya, tidak pernah membantah sekalipun," katanya.

Ketaatannya kepada sang suami telah diakui oleh banyak orang. Ia tidak pernah melalaikan tugasnya sebagai istri, meskipun ia telah bekerja sebagai guru. Setiap pagi makanan untuk anak dan suaminya telah tersedia dengan rapi. Ketika ingin bepergian, ia selalu menunggu suaminya pulang ke rumah, sekalipun ia tidak pernah membantah perkataan suaminya.

Jika sang suami tidak memberikan izin, tanpa bertanya mengapa dan karena apa ia tidak diperbolehkan untuk bepergian, ia pun menganguk dan menjalankan perintah dan saran dari suaminya.

"Pernah saya dapat cerita saat itu satu keluarga bepergian untuk tamasya, semua keluarga sudah siap, nenek Kardiah juga sudah siap, tapi kakek belum juga datang dari kerja. Nenek pun tidak jadi berangkat ikut kita tamasya, nunggu suaminya. Padahal kalau ditinggal mungkin tidak marah, karena sebelumnya sudah pamit," cerita Pramesti.

Bagi seorang Kardiah, bepergian tanpa suami adalah sebuah kesalahan, ia harus menunggu suaminya pulang dari mencari nafkah. Hal ini yang selalu dilakukan oleh Kardiah selama hidupnya. Karena sebagai seorang istri, menaati perkataan suami adalah sebuah keharusan dan diperintahkan oleh Allah SWT.

RAJIN IBADAH SUNAH

Selain dikenal sebagai sosok yang penurut dengan suami, Kardiah juga dikenal sebagai sosok yang rajin beribadah. Ia pun tidak pernah absen dari shalat jamaah, kecuali memang ada satu hal yang mengharuskan dia harus shalat sendirian.

"Kata orang-orang Nenek Kardiah itu dari dia muda sampai tua jarang sekali absen untuk shalat jamaah. Biasanya jika Nenek Kardiah tidak ke Musala itu lantaran sakit atau memang sedang berhalangan, atau sedang pergi." kata Pramesti.

Sebagai seorang guru di sekolah dasar, Kardiah pun dikenal sebagai pendiri taman pendidikan Alquran (TPA) di rumahnya. Setelah menikah, ia dan suaminya mengajak anak-anak kecil maupun orang dewasa untuk belajar mengaji. Awalnya hanya sebuah majelis kecil dan beberapa orang yang mengaji, namun lambat laun TPA ini semakin banyak muridnya dan cukup lama hingga saat ini.

WAFAT USAI SHALAT

Tahun 2008 warga kota Sukabumi pun kehilangan sosok Kardiah. Wanita baik hati dan ahli ibadah inipun meninggal di usia ke-67 tahun. Dijelaskan oleh Pramesti, saat itu kesehatan Kardiah mulai menurun, ia pun sudah tidak lagi menjadi guru.

Aktivitasnya hanya mengajar ngaji di musala. Seperti biasanya, ia pun masih rajin shalat berjamaah di musala. Tapi suatu ketika, saat menjelang shalat Subuh, biasanya ia selalu datang lebih awal, tapi kali ini ia tidak datang, ternyata Kardiah tidak datang shalat berjamaah, ia Shalat Subuh di rumah.

Saat itu ia merasa kakinya sedang sakit-sakitan dan tidak bisa berjalan jauh. Sang suami pun meninggalkan dirinya untuk shalat berjamaah.

Ternyata setelah shalat Subuh, Kardiah tertidur pulas untuk selama-lamanya di atas sajadah dengan balutan mukena yang masih ia kenakan. ia telah meninggal dengan husnul khatimah. Subhanallah.

from Aku Islam http://ift.tt/2CxvTsE
Sumber KLIK Di Sini atau http://www.akuislam.id/
loading...

0 Response to "Istri Penurut, Meninggal Usia Shalat"

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar dan juga memberikan kritik untuk perbaikan blog ini. Maaf, Komentar yang tidak berhungungan dengan artikel atau hanya pengen beriklan, akan dihapus. Komentar langsung tayang.