loading...

dr. Ema Anindia dalam tulisannya di klikdokter.com
menyebutkan bahwa sebuah studi terbaru yang di publikasikan di jurnal Heart,
menunjukkan bahwa detak jantung saat istirahat dapat digunakan sebagai acuan
untuk memprediksi kemayian pada individu.
Pada tahun 1970, para peneliti asal Belanda melakukan
pemeriksaan terhadap 5.249 pria dan pada tahun 1985 dan 1986 peelitaian itu
dievaluasi, dan ternyata 3. 354 dari 5.249 pria pada tahun 1970, ternyata masih
hidup. Sebanyak 2.798 subjek dilakukan analisis data lengkap mengenai
konsumsi oksigen dan detak jantung masing-masing subjek. Lalu para peneliti ini
mengikutinya kembali pada tahun 2011.
Setelah itu, mereka menemukan fakta bahwa detak jantung
saat istirahat yang tinggi memiliki resiko kematian lebih tinggi pula. Semakin
tinggi detak jantung sesorang, maka semakin rentan kematian menghampirinya.
Peneliti dari Copenhagen University Hospital Gentofte, dr.
Magnus Thorsten Jansen mangatakan, “Bila kita membandingkan dua individu
dengan aktivitas fisik, usia, tekanan darah dan
sebagaianya yang serupa, individu dengan detak jantung lebih tinggi
diperkirakan memiliki usia yang kebih pendek.”
Namun, itu hanyalah penelitian: Yang menentukan akhir kehidupan seorang manusia adalah Tuhan Yang Maha Kuasa!
loading...
Setuju, apapun kata sains, kalau belum ajal tidak akan mati :)
BalasHapussetuju gan...yang tau itu hanya Allah SWT
BalasHapus