Inilah 7 Kisah Tentang Teknologi Yang Memilukan di Tahun 2016

loading...
Teknologi memang mengubah dunia, dan bahkan kini dunia tak akan bisa jalan jika teknologi tak ada. Semua hal makin mobile dan makin digital. Tak heran tahun 2016 banyak peristiwa seputar teknologi yang terjadi.

Masalahnya adalah, tak semua inovasi atau hal yang viral di 2016 adalah hal yang baik. Jika ditelaah, sepertinya jauh lebih banyak yang memilukan ketimbang yang menyenangkan. Terlebih lagi, hal tersebut muncul dengan cara-cara yang tak terduga. Mulai dari hilangnya headphone jack di iPhone 7 hingga meledaknya Galaxy Note 7, berikut beberapa hal memilukan seputar teknologi yang terjadi sepanjang 2016.

Hilangnya headphone jack

Acara tahunan peluncuran iPhone yang diselenggarakan Apple, tak pernah absen membawa inovasi yang baru dan canggih. Namun di tahun ini, tak cuma berbagai inovasi yang di bawa, namun juga kejutan: dihilangkannya headphone jack di perangkat iPhone 7 dan iPhone 7 Plus.

Meski adalah hal yang universal untuk meletakkan jack headphone di sebuah perangkat gadget, Apple malah melawan arus untuk tidak menggunakan jack headphone demi membentuk masa depan perangkat mobile yang nirkabel.

Meski hal tersebut ternyata dianggap inovatif bagi sebagian orang, ternyata jauh lebih banyak orang yang menganggap headphone jack dan kemudahan mengakses musik tak bisa dipisahkan dari smartphone.

Berita palsu di Facebook

Facebook adalah sarang dari banyak sekali berita palsu. Tak cuma di Amerika Serikat yang notabene jadi masalah besar karena tingginya jumlah 'share' berita palsu, di Indonesia ternyata juga demikian keadaannya.

Hal ini ternyata jadi masalah yang sangat-sangat besar, mengingat opini seseorang ternyata sangat mudah disetir menggunakan media sosial. Walhasil, Facebook jadi lahan basah untuk kampanye hitam, asal judul mengandung umpan bernada SARA atau hal sensitif lainnya. Banyaknya orang yang malas mencari tahu fakta yang sebenar-benarnya dari sumber selain Facebook adalah akar dari semua ini.

Tentu Anda ingat dulu Jokowi pernah diberitakan sebagai keturunan Cina, dan beberapa waktu lalu Hillary Clinton dituduh pemuja setan. Anda mungkin tak percaya dan menganggap itu lelucon, namun di luar sana banyak orang percaya dan menyebarluaskannya. Memilukan bukan? Untung Facebook sudah bertindak untuk memberantasnya.

Semua jejaring sosial 'tunduk' pada Snapchat

Jika ditanya aplikasi paling hits di 2016, tentu jawabnya adalah Snapchat. 2016 memang tahun 'berbunga-bunganya' Snapchat di kalangan pengguna media sosial.

Dengan berbagai inovasinya dalam hal perilaku media sosial, semua jejaring sosial panik. Banyak sekali jejaring sosial yang pada akhirnya meniru Snapchat. Mulai dari WhatsApp, Facebook, hingga Instagram. Namun Instagram yang sepertinya membredel konsepnya sendiri sebagai jejaring sosial pembagi foto, menjadi pembagi momen seperti Snapchat lewat Instagram Stories.

Namun tetap, Snapchat lah yang merajai, terutama di kalangan anak muda. Seakan-akan belum keren jika belum punya akun snapchat, lalu membagi momen keseharian dengan tambahan filter lucu yang ada di dalamnya. Belum lagi, Snapchat yang perusahaan induknya berganti nama jadi Snap Inc., merilis sunglasses dengan kamera terpasang yang makin memanjakan anak muda.

Apple vs FBI yang anti klimaks

Tanggal 2 Desember 2015 tahun lalu, terjadi penembakan massal dan percobaan bom bunuh diri di San Bernardino, California, Amerika Serikat, yang menewaskan 14 orang. Nah, untuk menyelidiki kasus tersebut, FBI meminta Apple untuk meretas iPhone milik tersangka.

iPhone 5c yang kini dikantongi FBI memang jadi salah satu alat bukti utama mengingat tersangka penembakan, Syed Rizwan Farook, telah tewas terbunuh saat kejadian bersama sang istri, Tashfeen Malik, yang juga ikut menjadi tersangka.

Sayangnya, setelah berminggu-minggu mencoba, FBI tidak bisa membobol sistem keamanan iPhone 5c untuk mengambil data-data yang mungkin bisa mereka pakai di kasus ini. Akibat hal itu, pengadilan Federal Amerika menyuruh Apple untuk membantu FBI mengambil data dari iPhone Farook. Namun, hanya dalam beberapa jam setelah perintah dari pengadilan itu keluar, bos Apple, langsung menjawab dengan penolakan.

Menurut Tim Cook, permintaan FBI ini sangat berbahaya, dan hal ini menyangkut idealisme fundamental Apple soal privasi pelanggan. Hal ini tiba-tiba jadi masalah yang berlarut-larut, hingga Presiden Obama pun turun tangan.

Pada akhirnya, FBI mengaku telah berhasil meretas iPhone 5c milik Syed Farook, tersangka penembakan San Benardino, tanpa bantuan dari Apple. Hal ini disampaikan pada surat resmi yang ditujukan pada pengadilan federal Amerika.

Lalu tahukah Anda? iPhone 5c milik Syed Farook tidak berisi informasi apapun yang dapat digunakan oleh aparat penegak hukum sebagai alat bukti baru penembakan San Benardino. Harapan Pemerintah AS akan adanya nama-nama organisasi teroris yang membantu pria itu melakukan penembakan yang ada di iPhone 5c Syed Farook, sirna sudah.

Matinya Vine

Twitter secara resmi mengumumkan bahwa jejaring sosial bergambar burung tersebut berencana untuk mengakhiri kiprah Vine di industri media sosial. Vine sendiri adalah platform video yang hanya menampilkan konten berdurasi 6 detik. Vine beroperasi sejak Januari 2013 silam.

Aplikasi Vine adalah sumber dari video-video humor, meme, dan bahkan film berdurasi beberapa detik yang super kreatif. Namun Vine sepertinya kalah pamor ketika Instagram kini mampu mendukung konten video. Vine makin kacau ketika mereka menambah durasi menjadi 140 detik. Padahal, dari sini muncul kreator-kreator unik yang akhirnya menemukan platform yang pas untuk berkarya.

Tak ada yang mau membeli Twitter

Nasib Twitter di tahun 2016 soal keuangan, sepertinya sedang tak seberapa baik. Niat untuk menjual Twitter pun, jadi ide buruk bagi para empunya dana. Twitter berencana menjual perusahaannya yang diduga akibat rendahnya pertumbuhan pengguna, dan beberapa faktor lain. Sebelumnya tercatat tiga perusahaan besar yang berniat mengakuisisi Twitter, yakni Salesforce.com, Alphabet (perusahaan induk Google), dan Walt Disney. Ironisnya, ketiga perusahaan tadi dilaporkan menarik diri dari pembicaraan akuisisi dengan Twitter.

Dengan pengunduran diri Salesforce.com dari proses penawaran akuisisi, menyusul Alphabet dan Walt Disney, banyak yang pesimis ada perusahaan lain yang mau membeli Twitter. Akibat kabar tadi, saham Twitter langsung anjlok ke posisi terendah sejak bulan Agustus. Tentu ini menjadi kabar buruk bagi keberlangsungan platform sosmed berbasis mikro-blogging itu. Terlebih di triwulan pertama dan kedua tahun 2016, Twitter gagal menorehkan keuntungan bersih yang berujung pada kemarahan investor.

Meledaknya Samsung Galaxy Note 7

Di Amerika Serikat dan Eropa, Samsung jadi produsen smartphone yang berkompetisi dengan Apple yang masih jadi yang terpopuler di sana. Di tahun ini, sebenarnya Samsung bisa jadi yang terbaik lewat Samsung Galaxy Note 7 yang terbaik dari berbagai aspek.

Desain layar curved yang indah, resolusi layar terbaik, baterai kapasitas besar, kamera terbaik, tahan air, headphone jack, dan iris scanner, semua ada dalam satu perangkat. Sulit dipungkiri kalau Samsung Galaxy Note 7 adalah smartphone terbaik 2016.

Sayangnya kasus ledakan mulai muncul. Samsung menariknya secara global untuk mengganti baterainya dengan yang lebih aman. Naasnya, setelah ganti baterai pun, masih ada laporan ledakan dari pengguna. Akhirnya Samsung menarik semua perangkat Galaxy Note 7 dan Samsung rugi hampir 93 Triliun Rupiah. Karena ini, dirumorkan Samsung akan merilis Samsung Galaxy S8 lebih cepat, demi kestabilan keuangan perusahaan asal Korea Selatan tersebut.


#Baca juga artikel / berita lainnya berikut ini  :

loading...