loading...
Saat terjadi perselisihan antara Rasulullah dan Abu Jahal, maka masyarakat Makkah menunjuk seekor unta menjadi hakimnya. Atas Mukjizat yang dimiliki oleh Rasulullah Saw, unta tersebut dapat bicara dan memberikan kesaksian kepada Rasulullah Saw. Berikut kisahnya.Ilustrasi Rombongan Unta ( Foto @pelangiblog.com ) |
Habib Bin Malik adalah seorang raja besar pada zamannya yang mempunyai kekayaannya melimpah. Namun jabatan dan hartanya itu tidak mampu membuat hidupnya bahagia. Ia justru sangat menderita karena selama bertahun - tahun putri tercintanya menderita cacat dan mustahil dapat disembuhkan. Sumber : http://ceramahbersama.blogspot.co.id
Pertemuannya dengan Rasulullah Saw membuat Raja Habib bin Malik merasa mendapat keuntungan ganda. Pertama, ia beserta keluarga dan dua belas ribu tentara kerajaannya dapat memeluk Islam. Kedua, putri tercintanya yang cacat bisa disembuhkan dan hidup normal seperti layaknya putri - putri yang lain.
Sungguh tak terkira rasa syukur sang raja. Selain bersyukur kepada Allah, ia menghadiahkan setumpuk emas, perak dan kain khas Negeri Syam yang mahal sebanyak lima muatan unta kepada Rasulullah. Dengan diantar oleh beberapa orang pejabat kerajaan, hadiah itu dikirim ke Makkah.
HADIAH RAJA
Mengetahui rombongan pembawa hadiah itu, Abu Jahal mencegatnya di luar perbatasan Kota Makkah. ia berniat hendak membajaknya. Ia bertanya, "Hai orang asing, siapa kalian ? Dan apa yang kalian bawa dalam unta - unta kalian itu ?"
Salah satu pejabat kerajaan menjawab, "Hai Abu Jahal, kami semua adalah utusan Raja Habib bin Balik. Dan barang - barang yang kami bawa itu adalah hadiah dari raja kami untuk dipersembahkan kepada Baginda Nabi Muhammad Saw."
Abu Jahal sangat tersinggung mendengar penjelasan itu. Merasa sebagai yang tertua di kaum Quraisy, emosinya meledak sehingga bertindak nekat hendak merampas barang - barang hadiah itu.
Tentu saja para utusan Raja Habib bin Malik mengadakan perlawanan. Pertikaian pun terjadi. Akan tetapi Abu Thalib segera melerainya. Rasulullah Saw yang kebetulang berada tidak jauh dari tempat itu, terusik hatinya untuk menghampiri mereka yang berkerumun. Usul seraya bersabda. "Wahai penduduk Makkah, sudikah kalian mendengarkan usulku ?"
"Untuk meyakinkan siapa yang benar, bagaimana kalau hal ini ditanyakan kepada unta - unta pembawa barang itu sebagai saksi ?" Usul Rasulullah.
Alangkah terkejutnya Abu Jahal mendengar usulan kemenakannya itu. ia memutar otak, kemudian menyahut, "Kalau begitu, aku minta di tunda sampai besok."
Apa yang hendak dilakukan Abu Jahal. Ternyata ia pulang menuju ke puri pemujaan. Semalaman ia bertapa memuja semua berhalanya. ia berharap berhala itu dapat menolongnya untuk membuat unta tersebut bersaksi membenarkannya.
UNTA BERSAKSI
Begitu terlenanya bertapa, Abu Jahal tertidur hingga pagi hari. Keesokan harinya berkumpulah orang - orang Makkah untuk menyaksikan sebuah keajaiban. Selain Abu Jahal, turut hadir pula paman - paman Nabi seperti Abu Lahab dan Abu Thalib.
Mulailah Abu Jahal berputar - putar mengelilingi unta pembawa hadiah, sambil berkomat -kamit membaca mantera. "Hai unta - unta, demi Latta, Uzza dan Manata, berbicaralah," katanya.
Sampai tengah hari Abu Jahal melakukan hal itu, namun usahanya tetap tak membuahkan hasil. Unta - unta itu tetap diam tak bergeming. Maka dengan penuh penyesalan Abu Jahal pun berhenti dan meninggalkan arena. Kemudian Rasulullah Saw dengan tenang tampil di tengah arena. Beliau mendekati unta - unta pembawa barang hadiah itu seraya bersabda, "Wahai unta - unta Ciptaan Allah, demi Dzat yang menciptakan kalian, berbicaralah sebagai saksi kami."
Tiba - tib seekor unta berdiri dan dengan fasihnya berkata, "Hai penduduk Makkah, saksikanlah bahwa kami membawa barang - barang dari Raja Habib bin Malik untuk dipersembahkan kepada baginda Rasullullah Muhammad Saw."
loading...