loading...
Pada perang Uhud, banyak umat Islam yang meninggal dunia dengan syahid. Salah satunya 'Amru bin Jumuh berserta anak dan saudara istrinya. Oleh istri Amru, jenazah ketiganya dibawa dengan seekor unta menuju Madinah. Namun yang mengherankan, unta tersebut selalu roboh dan menolak. Unta itu baru mau berjalan ketika arah yang dituju menuju Uhud.Ilustrasi |
Amru bin Jumuh merupakan sahabat Rasulullah Saw yang mengalami pincang di kakinya. Akan tetapi hal itu tidak membuatnya takut untuk berjihad. Ketika kaum muslimin hendak bersiap menghadapi Perang Uhud, Amru bin Jumuh berdoa kepada Allah SWT agar bisa ikut dalam perang tersebut. Sumber : http://ceramahbersama.blogspot.co.id
Sebenarnya niat jihad Amru bin Jumuh sudah dicegah kaum muslimin lainnya mengingat kondisinya yang tak mewajibkannya untuk berperang.
Karena terus mendapat penolakan, Amru mendatangi Rasulullah Saw. Semula Nabi Saw juga mencegah, namun, karena niat yang tulus dari Amru, akhirnya beliau membolehkannya.
"Biarlah dia pergi. Semoga Allah SWT menganugerahkan kesyahidan kepadanya," ucap Rasulullah Saw kepada pasukannya.
IKUT PERANG
Dengan terpincang - pincang, Amru akhirnya ikut juga berperang di barisan depan bersama seorang anaknya. Mereka berperang dengan gagah berani, seakan - akan merindukan surga yang ada di depan matanya. Setelah perang usai, Kaum wanita yang ikut ke medan perang semuanya pulang. Di antara mereka terdapat Aisyah. Di tengah perjalanan pulang itu Aisyah melihat Hindun, istri Amru bin Jumuh sedang menuntun unta. Di atas unta itu terdapat tiga jenazah.
"Jenazah siapakah di atas unta itu ?" tanya Aisyah.
"Mereka adalah jenazah suamiku, anakku dan saudaraku, aku akan menguburkannya di Madinah," jawab Hindun.
Setelah itu, Hindun melanjutkan perjalanan sambil menuntun untanya ke arah Madinah. Namun, di tengah jalan, untanya berjalan terseot - seot lalu roboh. Hindun heran dengan kejadian itu, mengingat unta miliknya tergolong besar dan kuat. Ia kemudian memukul unta tersebut sampai berdiri dan berjalan kembali. Namun, unta itu berbalik arah dan berjalan cepat ke arah Uhud seolah tiga jenazah orang yang di cintainya mengendalikan ke mana arah unta itu berjalan.
Menyaksikan pemandangan aneh itu, Hindun kemudian menghadap Rasulullah Saw, "Sungguh unta ini sangat kuat. Apakah suamimu tidak berkata apa - apa ketika hendak ke Uhud ?" tanya Nabi Muhammad Saw.
"Ketika hendak berangkat, suamiku menghadap ke kiblat dan ia berharap kesyahidan kepada dirinya." Jawan Hindun
BERTEMU DI SURGA
Setelah menyimak dengan seksama, Rasulullah Saw berkesimpulan bahwa unta itu tidak mau berangkat ke Madinah. "Sesungguhnya di antara kamu sekalian ada orang - orang, jika berdoa ke pada Allah SWT benar - benar dikabulkan. Di antara mereka itu adalah Amru bin Jumuh, Anakmu (Khulad) dan Abdullah (Saudara Hindun)," tutur Nabi Saw.
Setelah itu Rasulullah Saw memerintahkan agar ketiga jasad itu dikubutkan di Uhud. Unta itupun menurut dan berjalan dengan cepat ke Uhud. Setelah di makamkan, Rasulullah Saw mengatakan bahwa ketiga jenazah itu akan bertemu di Surga.
loading...