Untukmu yang Mendua di Sana, Pahamilah Bahwa Aku Tahu Semuanya

loading...
Menemukan pesan hangat dari dia yang kau bilang hanya seorang teman sudah biasa kurasakan. Dengan banyak alasan, mulai dari urusan pekerjaan hingga kenalan teman, kau berkali berdusta menoreh kebohongan dalam hubungan kita.

Ketika pertengkaran pecah, kamu pun berkali-kali berjanji tidak akan mengulangi lagi. Tapi kali ini, walau sudah mencium gelagat kau melakukan hal yang sama, aku akan mencoba diam melihat kemampuanmu merangkai dusta.

Bertemu denganmu pernah ku amini sebagai sebuah keberuntungan. Tapi pada akhirnya, keyakinan itu harus ku anulir sebagai sebuah kesalahan perasaan.

foto: via google
Sebelum akhirnya dipertemukan dengan dia yang tepat, aku percaya bahwa Tuhan akan memberikan kita kesempatan untuk banyak belajar. Mungkin salah satu pelajaran tersebut adalah pertemuan kita. Walau sebelumnya pernah meyakinimu sebagai pasangan jiwa, tapi lewat semua rasa sakit yang kau tancapkan, aku jadi tahu bahwa kamu bukanlah orangnya.

Kesepakatan kita untuk menjalani hubungan tanpa pengkhiantan jelas-jelas termentahkan oleh semua permainanmu di belakang. Entah ada berapa kekasih bayangan yang kau miliki selama kita berhubungan. Aku yang pernah begitu percaya harus mendapati kenyataan bahwa kekasihku tak sebegitu setianya.

Pertengkaran rasanya sudah menjadi akrab kita temui saat aku mendapatimu bermain hati. Namun kamu selalu berhasil membuatku memberi maaf.

foto: via google
Aku jelas bukan perempuan berhati baja yang kebal terhadap rasa sakit hati. Sebagai manusia biasa, seringkali emosiku tersulut saat menemukanmu sedang berbagi kasih dengan yang lainnya. Berkali-kali kita terjebak dalam pertengkaran hebat. Sering pula juga kata putus terlontar, tapi yang akhirnya terjadi aku selalu setia memberi maaf.

Kamu dengan segala perkataan manis selalu berhasil membuatku mengampuni segala kesalahan. Katamu setiap orang berhak diberi kesempatan kedua. Aku yang waktu itu selalu mempercayai ucapanmu, kembali memberi kesempatan. Selain karena ucapan, harapan yang besar untuk mempertahankan hubungan juga menjadi alasan mengapa aku selalu memberi maaf.

sumber: idntimes.com
loading...