loading...
Pengguna sepeda motor di Indonesia terus bertambah setiap
tahunnya dan sudah mencapai angka puluhan juta. Itu artinya hampir
seluruh penduduk dewasa di Indonesia mempunyai sepeda motor atau pernah
mengendarai sepeda bermotor dalam menjalani aktivitasnya. Dengan kondisi
ini maka tak heran jika jalanan menjadi seperti lautan sepeda motor,
terlebih saat jam jam sibuk seperti jam pergi kerja atau sekolah, dan
jam pulang kerja. Keadaan lautan sepeda motor ini hampir terjadi di
seluruh kota besar di Indonesia. Hal ini tak lepas dari berbagai faktor,
diantaranya karena motor dianggap alat transportasi paling fleksibel,
bisa masuk jalan jalan sempit dan hemat bahan bakar. Belum lagi ditambah
fakta mudahnya memiliki sepda motor di Indonesia. hanya dengan
melakukan pembayaran down payment atau DP kira kira 800ribu rupiah saja,
motor baru bisa hadir di depan teras rumah.
Baca juga artikel terkait lainnya yang tak kalah unik dan seru berikut ini :- Kehidupan Keluarga Yang Tidak Lazim
- Benda Ini Tidak Bisa Dipindahkan Dengan Cara Apapun
- Inilah Cara Lucu Deteksi Jenis Kelamin Bayi Tanpa USG
- Astaghfirullah, Inilah 26 Dosa Istri Terhadap Suami, Nomor 17 Sering Di Lakukan
- Mengaku Dirinya Adalah Tuhan
Mulai dari kaum muda, ibu ibu, bapak bapak, bahkan anak sekolah yang
masih belum cukup umur dan sudah pasti tidak memiliki SIM, bisa
menggunakan sepeda motor. Sayangnya keadaan ini tidak diimbangi dengan
makin baiknya prilaku pengguna sepeda motor itu sendiri. Sebagian besar
pengguna sepeda motor tidak mentaati dan mengabaikan peraturan lalu
lintas. Ironisnya, perilaku menyebalkan ini sudah menjadi kebiasaan.
Pedahal hal tersebut bisa membahayakan dirinya sendiri, dan pengguna
jalan lainnya. Menurut data kepolisian, Angka kecelakaan pengguna sepeda
motor di Indonesia merupakan yang tertinggi dibanding dengan kendaraan
jenis lainnya. Dan jumlahnya terus meningkat setiap Tahun. Lalu apa saja
perilaku pengguna sepeda motor di Indonesia apakah hal ini menyebalkan buat anda?
Mengendarai Sepeda Motor Sambil Merokok
Pernah merasa mata perih saat berkendara? dan di depan anda ada
pengendara motor yang seenaknya membuang puntung rokok. Ya naik motor
sambil merokok, saat ini cukup mudah ditemui di jalan raya. Ada
anggapan bahwa melakukannya akan menghasilkan sensasi berbeda, ada juga
yang beralasan mengendarai motor sambil merokok dapat menjadi solusi
mengatasi kebosanan akibat macet di jalan raya. Bahkan, ada yang
berpendapat, dengan merokok dapat menghilangkan kantuk saat berkendara
sehingga dapat membantu untuk tetap fokus. Masa sih? Apapun alasannya,
mengendarai motor sambil merokok sangat berbahaya! Tak hanya dari segi
kesehatan seperti yang sudah tercantum di bungkus rokok, tapi juga pada
unsur keamanan atau safety.
Resiko lain adalah bara api yang terdapat pada rokok. Hembusan angin
kencang saat berkendara dapat menyebabkan bara api terbang tak tentu
arah, bahkan mengarah ke muka si pengendara itu sendiri. Lebih
berbahaya lagi, bila bara api yang terbang itu mengarah ke muka
pengendara lain yang tak siap dengan kondisi tersebut. Mirip dengan
bara api, resiko yang disebabkan oleh puntung rokok tak kalah
berbahayanya. Terkadang perokok yang sedang mengendarai motor membuang
rokoknya tanpa memperhatikan kendaraan di belakangnya, sehingga puntung
rokok yang masih menyala dapat terbang ke arah pengendara lain yang
bisa menyebabkan kecelakaan. Intinya, kalau memang harus merokok, lebih
baik menepi dulu dan merokok di pinggir jalan, untuk meminimalisir
potensi kecelakaan yang disebabkan oleh rokok.
Mengabaikan Lampu Sein
Pada kendaraan bermotor, lampu sein berfungsi sebagai indikator saat
berbelok yang dibuat untuk mengurangi resiko kecelakaan. Lampu ini
berwarna kunging dan akan berkedip kedip jika dihidupkan. Warna kuning
dipilih karena jauh lebih terlihat disiang hari dan di malam hari.
Ketika hujan pun, warna kuning akan tetap terlihat dengan jelas.
Sayangnya sahabat anehdidunia.com banyak pengendara sepeda motor
mengabaikan lampu sein ini. Misalnya ketika akan berbelok ke kiri atau
kanan, mereka tidak menyalakan lampu sein. Tapi ada juga yang menyalakan
lampu sein kekiri namun dia malah berbelok ke kanan begitu juga
sebaliknya. Yang paling banyak terjadi adalah belok tiba tiba tanpa
memberikan tanda akan berbelok terlebih dahulu.
Berkendara Sambil Telepon Atau SMS Atau Malah Ngobrol
Sering kita jumpai pengendara sambil menelepon atau smsan ketika
berkendara, atau malah yang lebih menjengkelkan adalah ketika bertemu
dengan temannya di jalan, mereka berkendara dengan berdampingan dengan
berjalan pelan sehingga mengganggu laju kendaraan di belakangnya.
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan berkomunikasi. Namun jika
dilakukan di jalan raya, hal ini tentu saja akan menjadi sangat
berbahaya. Misalnya pengendara motor sedang telepon atau smsan dijalan,
yang tentu saja membuat fokus terpecah sehingga dapat saja menyebabkan
kecelakaan yang fatal. Jika memang urgent, menepilah dengan memberi
lampu sein terlebih dahulu shingga tidak membahayakan pengguna jalan
lainnya.
Mengendarai Sepeda Motor Di Trotoar Dan Jembatan Penyebrangan
Biasanya saat kemacetan terjadi, hal inilah yang paling sering kita
lihat. Karena tak ingin mengalami macet, para pengendara motor yang
tidak bertanggung jawab ini, seenaknya saja menggunakan fasilitas publik
untuk para pejalan kaki. Parahnya lagi, ada yang mengklakson pejalan
kaki untuk minggir dari trotoar maupun jembatan penyebrangan. Yang
sangat dirugikan tentu saja pejalan kaki. Selain hak pejalan kaki sering
dirampas oleh pedagang kaki lima, kini mereka dipaksa minggir lagi oleh
pengendara motor yang sudah kehilangan otaknya karena menggunakan
trotoar untuk sepeda motornya. Begitujuga yang terjadi di jembatan
penyebrangan, lagi lagi pejalan kaki kembali menjadi korban.
Mengendarai Sepeda Motor Melawan Arus
Dengan dalih untuk mempersingkat jarak dan waktu, para pengendara sepeda
motor di beberapa kota besar nekat melakukan hal ini. Bukan hanya
berbahaya bagi dirinya sendiri, Mental seperti ini sudah pasti berbahaya
bagi pengendara lain yang sedang berada di jalur semestinya. Salah satu
kasus yang heboh baru terjadi akhir akhir ini, seorang pesepeda motor
kedapatan melawan arus, saat berpapasan dengan walikota bandung Ridwan
Kamil yang saat itu sedang berinspeksi keliling dengan sepeda birunya.
Tak pelak Ridwan Kamil menghukum push up pengendara ini ditepi jalan.
Mirisnya saat diperiksa, pengendara yang melawan arus ini adalah seorang
sarjana ekonomi dari sebuah Universitas ternama di Bandung. Dalam akun
sosial medianya bapak walikota menuliskan jika kepintaran ternyata tidak
berbanding lurus dengan kedisiplinan
Menerobos Lampu Merah, Berhenti Di Atas Zebra Cross
Satu lagi perilaku yang membahayakan dari pengendara motor itu sendiri
dan pengendara lainnya adalah menerobos lampu merah. Tak hanya sekali
dua kali, para pengguna motor terlihat terus melaju meski lampu lalu
lintas telah menujukan lampu merah, yang artinya harus berhenti dan
membiarkan pengendara dari arah lain berjalan maju. Ada juga yang
berhenti pada saat lampu merah, namun berhentinya di atas zebra cross
atau bahkan lebih maju dari zebra cross. Zebra Cross dipergunakan untuk
pejalan kaki untuk menyebrang. Berbagai perilaku ini membuktikan bahwa
para pengguna motor memiliki tingkat kesabaran yang sangat rendah,
mereka lebih mengambil resiko kecelakaan dari pada menunggu dengan
sabar.
Membawa Lebih Penumpang
Motor tidak didisain untuk ditumpangi oleh lebih dari 2 orang. Tak
mengindahkan hal tersebut, aksi ini sering dilakukan pengemudi motor di
Indonesia. Parahnya lagi, penumpang lainnya tidak dilengkapi dengan alat
keamanan lainnya seperti helm. Perilaku ini sering dilakukan oleh
keluarga yang memiliki anggota yang banyak serta bebrapa pengendara yang
menganggap hal ini lebih praktis dan cepat. Bagi para orang tua yang
terpaksa membawa nak dalam berkendara, posisi anak harus ada ditengah
agar terhindar dari debu dan angin serta aman dalam berkendara. Dengan
membawa penumpang lebih dari 2 hal ini akan menyulitkan pengendara untuk
mengatur laju sepeda motor, sekali oleng, akan sangat fatal jadinya
untuk pengendara maupun orang lain.
Pengendara Motor Arogan
Sirene meraung-raung sepanjang jalan, plus speaker phone yang mengusir
dan menyingkirkan pengendara lain yang menghalangi rombongan. Seolah
jalan raya ini milik mereka. Lampu merah diterabas. Semua agar semua
motor mampu melaju diatas 80 km/jam atau lebih. Entah mobil atau motor,
semua yang menghalangi akan disingkirkan, mungkin itulah yang anda
rasakan saat menghadapi arogansi dari para pengendara motor berkelompok
yang tidak mentaati aturan.
Sebenarnya, bukan saja moge ber-CC diatas 1000 CC yang juga arogan di
jalan. Jika sudah beramai-ramai dan banyak rombongan moge ber cc lebih
kecil, mereka menjadi raja jalanan. Menerabas lampu merah atau
menyingkirkan pengendara lain di jalan, bukan lagi rahasia. Walau tidak
menggunakan 'jasa aparat' dengan voor-rijder, biasanya mereka memiliki
tim voor-rijder sendiri. Dengan sirene meraung-raung dan beberapa motor.
Mereka 'mensterilkan' satu lajur demi rombongan moge (mogean) mereka.
Momok arogansi dan show of force ala pengendara ini, menjadi umum
ditemui.
Sahabat anehdidunia.com dengan mentaati peraturan yang ada, bayangkan
amannya negeri kita kelak. Tidak ada yang takut berjalan di jalan raya,
tidak ada kecelakaan, tidak ada arogan semua sama di mata hukum. Semoga
perilaku pengendara sepeda motor yang menyebalkan di Indonesia
memberikan anda masukan yang positif.
Baca juga Kematian Misterius Kematian Koloni Hewan
Aneh Unik
Berita Aneh dan Unik Di Dunia
loading...