loading...
Musik memang kita kenal sudah sejak jaman dulu kala, buktinya dengan
ditemukanya puing puing alat musik yang usianya melebihi umur manusia
yang tercatat dalam sejarah. Misteri yang meyelimuti peruntukan musik
sederhana yang dibuat itupun masih diselidiki oleh para ahli. Bebunyian
yang keluar dari alat musik tersebut tidak sama dengan sekarang. Tidak
ada keindahan di dalamnya bahkan mendekati suara yang menyeramkan.
Dipercaya bahwa alat musik tradisional tersebut memiliki kekuatan yang
bernuansa magic. Berikut misteri kekuatan sihir alat musik tradisional di dunia versi anehdidunia.com
Baca juga artikel terkait lainnya yang tak kalah unik dan seru berikut ini :- Kehidupan Keluarga Yang Tidak Lazim
- Benda Ini Tidak Bisa Dipindahkan Dengan Cara Apapun
- Inilah Cara Lucu Deteksi Jenis Kelamin Bayi Tanpa USG
- Astaghfirullah, Inilah 26 Dosa Istri Terhadap Suami, Nomor 17 Sering Di Lakukan
- Mengaku Dirinya Adalah Tuhan
Seruling Kematian Suku Aztec
Suku Aztec adalah suku kuno yang dikenal memiliki banyak penemuan
canggih pada jaman dahulu. Karena kebudayaannya yang luar biasa itu,
peninggalan bersejarah dari Suku Aztec selalu menjadi incaran para
arkeolog. Seruling Kematian atau istilah yang lebih dikenal “Death
Whistle” adalah instrumen yang memang erat kaitannya dengan sesuatu yang
berbau kematian. Dipakai oleh suku Aztec, alat musik ini adalah
pengiringnya upacara ritual yang menumbalkan manusia. Seperti namanya,
Seruling Kematian berbentuk seperti tengkorak manusia yang dibuat dari
kayu bahkan kadang kepala asli. Suaranya sendiri sangat tidak enak di
telinga terlebih nadanya yang melengking seolah mengisyaratkan kematian
sudah dekat. Seruling Kematian sendiri juga sering digunakan ketika
perang dan juga mengobati mereka yang terluka. Uniknya, ketika salah
satu orang membunyikan alat musik ini ketika perang, maka yang lainnya
tiba-tiba merasa ketakutan dan berteriak sekencang-kencangnya. Dengarkan suara mengerikannya disini
Ocarina
Instrumen ini adalah alat musik tiup yang masuk dalam kategori vessel
flute atau flute kapal karena bentuknya menyerupai kapal. Konon, ocarina
sudah ditemukan sejak 12.000 tahun yang lalu. Ada beberapa variasi,
namun instrumen ocarina pada dasarnya berupa ruang tertutup dengan 4-12
lubang, dan memiliki sebuah corong yang menonjol. Ocarina biasanya
terbuat dari tanah liat atau keramik, tapi bahan lain juga dapat
digunakan, seperti plastik, kayu, kaca, logam, bahkan tulang. Alat musik
ini erat kaitannya dengan para penduduk Amerika pada era Mesoamerican.
Penggunaan Ocarina sendiri umum sebagai instrumen pengiring ritual atau
digunakan sehari-hari. Konon suara yang dihasilkannya mampu membuat
seseorang bisa berkomunikasi dengan Tuhan, mengumpulkan burung-burung
dan berkicau bersahut-sahutan, bahkan dipercaya pula bisa mengirimkan
manusia ke suatu tempat yang misterius.
Mbira Suku Zimbabwe
Alat musik tangan ini bentuknya sangat unik yakni berupa lempengan logam
sebesar pegangan sendok yang disusun sedemikian rupa. Suara yang
dihasilkannya sangat variatif dan indah. Mbira adalah alat musik khas
salah satu suku di Zimbabwe yang masih ada hingga sekarang, meskipun
Mbira adalah alat musik yang diciptakan oleh suku Shona dari Zimbabwe
kurang lebih 1000 tahun yang lalu. Alat ini terdiri dari serangkaian
logam, cara memainkan alat ini adalah dengan dipetik. Secara
tradisional, alat ini telah memegang posisi kunci dalam acara spiritual
suku Shona. Mereka percaya dengan alat ini mereka dapat tetap
mempertahankan hubungan dengan roh-roh nenek moyang mereka. Mbria juga
digunakan sebagai "pemanggil" roh- roh nenek moyang mereka untuk diajak
berbicara dan meminta bimbingan. Dalam upacara bira, biasanya roh-roh
dipanggil untuk ikut berpartisipasi dalam menentukan kebijaksanaan dan
tradisi suku. Suku shona juga sering menggunakan mbira sebagai alat
untuk mengontrol hujan, menyembuhkan orang sakit, dan menakut-nakuti roh
jahat.
Didgeridoo Penduduk Aborigin
Didgeridoo adalah alat musik yang dicuptakan oleh penduduk asli
Abogrigin sekitar 1.500 Tahun yang lalu. Didgerido memiliki banyak nama
dan digunakan oleh banyak suku di Australia dan masih digunakan sampai
sekarang. Bentuk didgerido memanjang seperti tanduk yang ujungnya lebar
dan menyempit di ujung yang lainnya, terbuat dari kayu, dan ujung yang
digunakan untuk meniup diberi lilin. Cara memainkannya cukup dengan
ditiup. Uniknya, tak banyak orang yang bisa melakukannya. Butuh tekanan
udara yang sangat kuat agar darinya bisa keluar suara menggema. Tidak
disarankan untuk memaksakan diri meniup Didgeridoo atau akan membuat
seseorang sakit tenggorokannya. Meskipun demikian, konon suku Aborigin
bisa meniupnya hampir selama 45 tanpa henti. Didgeridoo telah lama
digunakan untuk menyertai lagu dan tarian suku aborigin. Selain itu,
memainkan didgerido adalah salah satu cara mereka untuk berhubungan
dengan alam, dan dunia roh. Suku Aborogin juga menggunakan didgerido
untuk memahami pola cuaca dan berkomunikasi dengan binatang.
Mouth Harp Suku Mongolia
Alat musik ini juga dikenal dengan nama Jaw Harp karena penggunaannya
yang digigit di mulut. Melodinya yang naik turun bisa dilakukan dengan
mengubah bentuk mulut. Mouth Harp sendiri sudah terkenal sejak abad 13
lalu oleh orang-orang Eropa, bahkan konon lebih lama lagi. Instrumen ini
juga digunakan oleh suku-suku di pedalam Asia salah satunya di
Mongolia. Dulu orang-orang Mongol menggunakan alat musik ini untuk
mengobati seseorang yang kerasukan serta menyembuhkan penyakit. Di Asia
Tenggara, termasuk pedalaman Indonesia dan Malaysia, Mouth Harp adalah
sebagai jembatan untuk berkomunikasi dengan arwah dan juga alam.
Adalah instrumen tiup yang dibuat dari kerang atau siput laut besar yang
telah digunakan oleh berbagai macam suku dari mulai Karibia,
Mesoamerika, India, Tibet, serta Selandia Baru dan kepulauan Pasifik. Di
India, menurut keyakinan Hindu, terompet merupakan simbol suci dewa
wisnu yang mewakili kesuburan wanita, kemakmuran, dan kehidupan. Di Inda
bahkan, kerang dapat dianggap suci, tergantung pada warna kerang dan
arah sisik kerang tesebut. Kerang yang arah sisiknya searah dengan jarum
jam akan dianggap sangat sakral, karena melambangkan gerakan melingkar
dari perputaran matahari, bulan, bintang, dan langit. Dalam suku
Mesoamerika dan Karibia, bunyi terompet adalah tanda untuk berburu,
perang, dan ritual. ota kuno Teotihuacan dimasa kini (Meksiko) memiliki
hubungan simbolis yang kuat terhadap instrumen dari kulit kerang ini.
Tanbur adalah alat musik yang dipetik, instrumen yang dibuat dari kayu
dan bersenar dengan leher yang panjang dan badan instrumen yang
beresonasi. Diketahui dengan berbagai nama, Tanboor, tar, dan lyre,
adalah nenek moyangnya gitar modern. Alat ini berasal dari Mesopotamia,
selatan, dan asia tengah ribuan tahun yang lalu. Walaupun banyak budaya
mengadopsi instrumen ini untuk berbagai tujuan, namun yang tercatat
dalam sejarah tanbur digunakan untuk penyembuhan, ketenangan, dan
pencitaan keseimbangan batin. Simbol ini terlihat menonjol dalam kultus
kepercayaan di Afrika Utara, dan Timur Tengah pada abad ke 18 yang
dikenal sebagai Zaar (zar). Ritual Zaar selain dengan menggunakan
tanbur, biasanya juga ditemani alat lain seperti rebana, nyanyian, dan
drum.
Baca juga Bayi Ajaib Fenomena Nyata Di Dunia
Aneh Unik
Berita Aneh dan Unik Di Dunia
loading...