loading...
Dalam setiap hari kita berdoa agar menghadap Allah dengan husnul khatimah. Tapi, apa syaratnya ? Mari kita mengambil hikmah dari kisah meninggalnya Ustad Roni Gobel, imam Masjid Agung Baiturrahim Gorontalo.Ilustrasi ( Foto @ledmaalfarabi.org ) |
Sakah satu ciri husnul khatimah adalah meninggal saat melakukan ibadah. Seperti itulah akhir hidup Ustad Roni Gobel (69), imam Masjid Agung Baiturrahim Gorontalo tahun 2009 lalu. Ia menghadapi ilahi saat menjadi imam shalat Tarawih. Sumber : http://ceramahbersama.blogspot.co.id
Tidak ada yang mengira bahwa malam saat shalat Tarawih itu Ustad Roni Gobel akan berpulang ke rahmatullah. Sebab sebelumnya, ia sempat menjadi imam shalat Isya di Masjid Agung Baiturrahim Gorontalo. Sesuai menjadi imam, ia memang mengeluh sakit dada sehingga ia meminta salah satu imam Masjid Agung tersebut untuk menggantikan perannya dalam shalat Tarawih. Ustad Roni Gobel sendiri memilih menjadi makmum sebelum beberapa rakaat kemudian ia jatuh dan meninggal dunia.
Peristiwa ini terjadi pada tahun 2009 silam, tepatnya pada hari Rabo Malam, 26 Agustus 2009. Imam Rasyid Kamaru yang menjadi imam shalat Tarawih mengaku diminta almarhum untuk menggantikan menjadi imam shalat. "Beliau (Ustad Roni Gobel) mengeluh sakit dada dan minta air minum setelah shlat Isya," kata Imam Rasyid Kamaru.
RAKAAT KEENAM
Merasa tak mampu lagi mengimami shalat Tarawih, Ustad Roni Gobel meminta imam Rasyid Kamaru menggantikannya hingga kemudian Ustad Roni jatuh pada saat rakaat keenam saat shalat berlangsung.
Sang ustad sempat diangkat sejumlah jamaah ke ruangan yang berada di sebelah mimbar, sementara shalat tarawih tetap dilanjutkan hingga rakaat ke-20.
Ketua Takmir Masjid Baiturahim, Hamzah Husen, mengatakan, sesuai shalat Tarawih, ia memeriksa kondisi Ustad Roni yang telah mengembuskan napas terakhir. "Saat kami periksa, beliau 99% telah meninggal, namun kami belum berani mengumumkannya kepada jamaah masjid," katanya.
Peristiwa tersebut sempat menimbulkan kegaduhan dan kepanikan, ketika jamaah masjid melihat jenazah sang imam diangkat keluar masjid dan dibungkus kain putih. Jasadnya kemudian dimakamkan pada keesokan pagi harinya.
Sementara itu, menurut Ajis Dama, muazin di Masjid terbesar di Kota Gorontalo tersebut, Ustad Roni Gobel sesuai jadwal yang ada di masjid itu adalah imam pada saat shalat Isya dan rencananya dia akan menjadi imam untuk shalat Witir.
"Namun, baru pada shalat Tarawih memasuki rakaat keenam, dia sudah meninggal." Jelas Ajis.
Dia menceritakan, saat sedang melaksanakan shalat di samping almarhum, dia tidak melihat adanya tanda - tanda bahwa sang imam seperti orang yang menderita sakit atau sedang mengalami masalah kesehatan lainnya.
"Pak imam baru diketahui meninggal saat jeda shalat Tarawih," ungkap Ajis.
WAJAH TERSENYUM
Hal yang sama juga diceritakan oleh Abdulah Hippy, salah seorang Imam di masjid tersebut. Dia mengatakan, posisinya juga tepat berada di sebelah kanan dari Ustad Roni saat meninggal. Dia mengetahui bahwa rekannya tersebut sudah tidak bernyawa lagi pada saat sedang rukuk.
Ketika itu, dia melihat Ustad Roni Gobel yang akan rukuk tiba - tiba akan jatuh, namun seketika itu pula dia langsung menahan Roni hingga apda posisi shalat sedang sujud.
"Saya menahannya dan ketika saya lihat, dia ternyata sudah dipanggil Allah SWT," ucap Abdulah. Dia menambahkan, pada saat memasuki shalat Witir, mereka langsung mengevaluasi Ustad Roni Gobel ke ruangan di salah satu Masjid tersebut.
Menariknya, Imam tersebut meninggal dengan wajah tersenyum. Hal ini kemudian menarik perhatian jamaah yang lainnya di masjid itu dan juga warga sekitar yang berada di rumah almarhum Roni Gobel.
Tak pelak, rumah pak Imam ini menjadi ramai oleh warga yang hanya ingin melihat langsung cara dia meninggal yang tidak seperti biasanya.
"Ini berkah. Tidak gampang melihat orang yang meninggal di saat shalat Tarawih dan sambil tersenyum," Ucap Eman, salah seorang warga.
Subhanallah, semoga disetiap Ramadan yang akan datang dan yang sudah datang kita selalu mengisinya dengan ibadah yang terbaik. Jika memang dipanggil menghadap-Nya, semoga kita semuanya meraihnya dalam keadaan yang terbaik seperti yang dialami oleh Ustad Roni Gobel.
loading...