loading...
Para Diktator
tercatat pernah melakukan perbuatan yang dianggap aneh karena tidak
sesuai dengan pikiran manusia. mungkin karena kekuasaan yang absolut
yang bisa membuat merka melakukan hal tersebut. Sahabat anehdidunia.com
seperti yang kita kutip dari situ odee, berikut Diktator yang pernah
melakukan hal aneh di dunia.
Baca juga artikel terkait lainnya yang tak kalah unik dan seru berikut ini :- Kehidupan Keluarga Yang Tidak Lazim
- Benda Ini Tidak Bisa Dipindahkan Dengan Cara Apapun
- Inilah Cara Lucu Deteksi Jenis Kelamin Bayi Tanpa USG
- Astaghfirullah, Inilah 26 Dosa Istri Terhadap Suami, Nomor 17 Sering Di Lakukan
- Mengaku Dirinya Adalah Tuhan
Moammar Khadafi dan 15 Bodyguard Perawan
Mantan diktator Libya, Moammar Khadafi adalah pecinta wanita. Salah
satunya, ia diketahui memiliki pasukan pengawal pribadi yang semuanya
perempuan. Khadafi sendiri yang memilih para pengawalnya itu. Barisan
pengawal wanita yang dinamakan "Pasukan Amazon" ini dipilih lewat
proses yang ketat. Salah satu syaratnya: harus perawan--meski tak jelas
apa hubungan keperawanan dengan tugas sebagai pengawal.
Meski tampil macho dengan setelan militer, jago bela diri, dan mumpuni
memakai senjata, para pengawal Khadafi selalu tampil molek. Mereka rajin
mewarnai kuku, mengenakan lipstik, parfum, serta merawat rambut dan
kulit mereka. Khadafi dikabarkan menggunakan perempuan sebagai
perlindungan. Menurutnya, pembunuh akan berhadapan dengan masalah
emosional jika harus berhadapan dengan kaum hawa.
Hitler Perintahkan Pembuatan Boneka Seks
Konon Adolf Hitler pun memerintahkan pembuatan boneka seks.
Bos Nazi itu memberi titah pada seorang komandan SS untuk mendesain
benda itu untuk dipakai tentara Jerman dalam Perang Dunia II untuk
mencegah mereka melampiaskan nafsu pada perempuan non-Arya. Boneka seks
tersebut adalah bagian dari "the Borghild Project", misi rahasia pada
tahun 1940-an yang adalah buah pikiran dari pemimpin SS Heinrich Himmler
yang menjadi orang pertama yang memperingatkan Hitler soal bahaya
sifilis.
"Bahaya terbesar di Paris adalah kehadiran PSK yang meluas dan
terkontrol," kata Himmler dikabarkan melapor dalam laporannya, seperti
anehdidunia.com kutip dari Daily Mail. Sebanyak 50 boneka dipesan untuk
tentara Himmler. Namun, 2 tahun kemudian, proyek tersebut mandeg.
Gara-garanya, para tentara menolak membawanya. Malu bukan main kalau
sampai tertangkap musuh. Boneka seks tersebut tak lagi diproduksi
setelah pabriknya ikut hancur dalam pemboman di Dresden pada 1942.
Kim Jong-il, Culik dan Paksa Sutradara Buat Film Godzilla
Pada tahun 1978, sutradara paling terkenal di Korea Selatan Shin Sang-ok
dan istrinya Choe Eun-hui diculik oleh agen-agen Korea Utara yang
dikirim Kim Jong-il yang pegila film -- jauh sebelum ia mewarisi
kekuasaan dari sang ayah Kim Il Sung. Sang istri yang duluan yang
diculik di Hong Kong. "Aku sangat ketakutan, rasanya benar-benar
mengerikan," kata Choe Eun-hui kepada BBC, tahun 2003 lalu.
Shin Sang-ok yang mengkhawatirkan nasib pasangannya langsung terbang ke
Hong Kong. Giliran dia yang jadi korban penculikan. Agen Korut
mendorongnya ke mobil yang telah menunggu, melempar tas ke kepalanya,
dan membawanya, dalam kondisi terbungkus plastik, ke Pyongyang.
"Seseorang tiba-tiba memasukkan kepalaku dalam karung. Aku tak bisa
melihat sama sekali, bahkan bernafas pun sulit," kata Shin.
Pasangan tersebut berrtemu Kim Jong-il yang mengaku, alasan menculik
mereka karena ia ingin Shin membuat film untuknya. Selama 2 tahun, sang
sutradara membuat 20 film, kebanyakan isinya propaganda. Salah satunya
'Pulgasari', film tentang Godzilla, lengkap dengan pesan propaganda.
Sementara istrinya dikurung dalam kamar besar di rumah musim panas 'Dear
Leader'.
Namun, Shin sempat ditahan di penjara pria, selama 5 tahun, dipaksa
makan rumput nasi dan garam sebagai hukuman karena mencoba kabur.
Akhirnya pada tahun 1986, pasangan tersebut diizinkan ke luar negeri
untuk menghadiri festival film di Wina. Kesempatan itu dimanfaatkan
untuk kabur. Shin dan istrinya meminta suaka ke Kedubes AS di Austria.
Ferdinand dan Imelda Marcos Nyaris Membunuh Beatles
Diktator Filipina Ferdinand Marcos dan istrinya Imelda adalah fans grup
musik asal Inggris, the Beatles. Mereka pun mengundang Fab Four ke
negaranya dalam rangkaian tur dunia 1966. Undangan itu diterima. Namun,
saat tiba di sebuah hotel di Filipina, personel Beatles disambut
personel militer. Mereka diperintahkan menghadap penguasa di Istana
Kepresidenan Malacanang untuk makan siang.
Karena lelah baru terbang dari Tokyo dan butuh istirahat, mengumpulkan
energi untuk penampilan 2 hari mendatang, pihak Beatles menolaknya.
Mereka tak sadar, penolakan itu memicu perkara serius sehari kemudian.
Ternyata, sang ibu negara tak terima. Imelda Marcos yang marah
menyebarkan isu bahwa grup musik tenar itu telah melecehkan presiden dan
istrinya.
Kekacauan pun tak terelakkan. Beatles yang biasanya dikerumuni
gadis-gadis muda yang tergila-gila pada mereka, kini diancam mati oleh
sekompi tentara. Mereka akhirnya menyelinap kembali ke bandara, berlari
di landasan, untuk mencapai pesawat yang membawa mereka pulang.
Salah satu personelnya, George Harrison saat itu mengaku tak ingin
kembali ke Manila. Pun dengan John Lennon. "Kami pernah mendengar itu
adalah tempat yang mengerikan. Dan ketika kami ada di sana... itu semua
terbukti," kata George, saat diwawancara pasca-insiden.
Idi Amin Memaksa Pria Kulit Putih Menandunya
Idi Amin, Presiden Uganda dari tahun 1971-1979 dikenal sebagai diktator kejam karena perilakunya
yang tak menentu. Saat mengangkat dirinya sebagai 'Presiden Seumur
Hidup', ia merayakannya dengan ditandu di sepanjang jalan dalam sebuah
pesta yang dihadiri para diplomat pada Juli 1975 di Kampala.
Pengusungnya adalah 4 pria berkulit putih, para pebisnis Inggris.
Idi Amin lantas melempar candaan, dengan mengumpamakan kejadian itu
sebagai "The White Man's Burden" -- beban yang ditanggung para pria
kulit putih. "Kami, bangsa Afrika selalu memanggul orang Eropa, kini
orang Eropa yang mengangkat kami. Kini kami adalah tuannya," kata dia.
Francois Duvalier dan Mitos Angka 22
Mantan diktator Haiti, Francois "Papa Doc" Duvalier dikenal sangat
percaya mitos, ia juga seorang praktisi vodoo. Ia meyakini bahwa 22
adalah nomor yang mengandung kekuatan, apalagi ia berhasil merebut
kekuasaan pada 22 Oktober 1957. Papa Doc yang mengangkat diri sebagai
presiden seumur hidup juga mengklaim berhasil mengutuk Presiden Amerika
John F Kennedy, yang tewas ditembak pada 22 November 1963.
Dalam beberapa tahun kemudian, ia meyakini bahwa tanggal 22 tiap
bulannya adalah satu-satunya hari di mana ia dipastikan selamat untuk
keluar Istana. Seperti dikutip anehdidunia.com dari BBC, ia selamat dari
setidaknya 6 percobaan pembunuhan.
Ia yakin, pada tanggal 22 ia dilindungi kekuatan vodoo. Sejumlah acara
kenegaraan penting dijadwalkan di hari itu. Duvalier meninggal pada 21
April 1971 akibat sakit berkepanjangan: kanker prostat, masalah jantung,
dan diabetes. Namun wasiat terakhirnya meminta, kematiannya harus
diumumkan tanggal 22.
Baca juga Transgender Tercantik Di Muka Bumi
Aneh Unik
Berita Aneh dan Unik Di Dunia
loading...