loading...
Putus cinta adalah salah satu situasi yang paling mengerikan,
menyedihkan dan paling tidak enak yang dapat dirasakan oleh seseorang.
Kalau dalam bahasa Inggrisnya patah hati
disebut broken heart, itu karena memang menggambarkan keadaan emosi dan
perasaan seseorang yang tengah mengalami keadaan ini. Hancur
berantakan. Bagaikan sebuah gelas beling yang terbanting ke lantai,
berkeping-keping, berserakan ke mana-mana.
Baca juga artikel terkait lainnya yang tak kalah unik dan seru berikut ini :- Kehidupan Keluarga Yang Tidak Lazim
- Benda Ini Tidak Bisa Dipindahkan Dengan Cara Apapun
- Inilah Cara Lucu Deteksi Jenis Kelamin Bayi Tanpa USG
- Astaghfirullah, Inilah 26 Dosa Istri Terhadap Suami, Nomor 17 Sering Di Lakukan
- Mengaku Dirinya Adalah Tuhan
Sedih, kangen, sayang, marah, bingung, kaget, penyesalan dan sejuta
perasaan lainnya bercampur aduk jadi satu dalam ramuan yang membuat Anda
sakit dan ingin berlari sejauh-jauhnya. Dan memang itu yang banyak
dilakukan orang dalam keadaan ini: melarikan diri.
Jiwa Anda seperti menggeliat, meregang dalam rasa sakit putus cinta
yang tidak kunjung mereda. Orang-orang di sekitar Anda berkata,
"Sudahlah, luka putus cinta seperti ini pasti sembuh sendiri seiring
waktu." Namun itu terasa seperti nasihat omong kosong karena Anda sama
sekali tidak merasa seperti itu. Setiap hari yang berlalu dari momen
tragis itu, Anda merasa semakin pedih, kegundahan yang sulit dinyatakan
dengan kata-kata. Sepertinya tidak ada seorang pun yang bisa memahami
rasa pilu di hati Anda.
Anda kerap terbayang akan kisah-kisah indah yang pernah dilalui
bersamanya dahulu, jauh sebelum putus cinta. Anda tidak bisa berhenti
memikirkan seluruh janji cinta manis yang disampaikan olehnya. Seluruh
tulisan surat cinta, SMS cinta, puisi cinta, candaan cinta lewat
telepon, serta pertemuan-pertemuan yang hangat dan nyaman.
Semua terasa begitu sempurna. Anda bisa yakin itu bukan perasaan
kasmaran Anda saja karena ada banyak orang yang begitu mendukung,
mengkonfirmasi, bahkan iri akan keindahan hubungan cinta Anda dengannya.
Dan ketika semuanya berakhir, semuanya terasa... runtuh, hancur
berantakan.
Anda sudah mencoba untuk kuat melewati masa putus cinta ini. Anda
berkali-kali berteriak pada diri sendiri untuk bangun dan bertahan. Apa
daya, cinta Anda terputus bersamaan dengan asa untuk melanjutkan hidup
Anda. Rasa sakit datang bertubi-tubi, membuat Anda jiwa Anda lelah dan
terlalu hampa untuk hal-hal lainnya. Anda jatuh terluka. Hati Anda. Jiwa
Anda. Mental Anda. Fisik Anda. Seluruhnya.
Bila Anda mencoba untuk berpikir sejenak, Anda akan menyadari bahwa
meskipun setiap kasus putus cinta berbeda, reaksi psikologis yang
terjadi dan dialami oleh setiap orang yang mengalaminya adalah sama.
Setiap orang yang mengalami kesedihan dan rasa sakit yang sama nyatanya
dengan yang Anda alami.
Bukannya mengecilkan kepedihan yang Anda alami, tapi saya hanya ingin
Anda tahu, bahwa saya mengerti apa yang sedang Anda rasakan dan alami
sekarang. Saya tahu bahwa saat ini hanya rasa pedih di hati Anda yang
menjadi pusat dalam hidup Anda. Dan Anda menjalani hari-hari Anda dengan
mengulang siklus yang sama berikut ini:
Siklus Putus Cinta
1. Setiap kali Anda bangun tidur, Anda menatap langit-langit kamar Anda
dengan rasa hampa di hati. Sering kali di pipi Anda terdapat bekas air
mata yang mengering. Hal pertama yang Anda rasakan adalah rasa kesepian
yang begitu mencekam karena telah kehilangan orang yang Anda sayangi.
2. Meskipun Anda tetap mengerjakan aktifitas Anda sehari-hari seperti
bekerja, kuliah dan bertemu teman-teman, tapi Anda tidak bisa
berkonsentrasi secara penuh. Di balik benak Anda selalu terbayang wajah
mantan kekasih Anda.
3. Sepanjang hari Anda bagaikan seseorang yang hidup di dua dunia: dunia
nyata di mana Anda sudah tidak lagi memiliki si dia, dan dunia kenangan
ketika Anda masih bersama dengannya. Hobi dan hal-hal kesukaan Anda
terasa tidak menarik lagi bagi Anda. Semua terasa tidak ada artinya.
4. Ketika Anda pergi ke tempat yang biasa dikunjungi berdua, atau
melihat benda-benda yang berhubungan dengan mantan Anda, perasaan Anda
langsung pilu tidak menentu. Tanpa bisa Anda cegah, semua kenangan manis
langsung meluap dan membanjiri pikiran yang membuat Anda semakin sedih.
5. Meskipun teman-teman Anda berusaha menghibur Anda dan memberikan
nasihat yang positif, namun yang ada dalam benak Anda adalah, “Tidak ada
orang yang mengerti apa yang sedang saya alami dan rasakan..”, karena
itu tidak ada nasihat yang benar-benar Anda dengar dan lakukan.
6. Malam hari ketika Anda berada di rumah sendirian, yang Anda lakukan
adalah mengulang-ngulang setiap kejadian yang telah Anda lalui
bersamanya dan memikirkan kondisi Anda yang menyedihkan tanpa
kehadirannya. Anda mengalami pusaran emosi yang berputar-putar: kangen,
sedih, kesepian, dan penyesalan, lalu kecewa, marah, bingung, merasa
tidak adil, dan benci padanya; dan berputar lagi kembali ke kangen dan
begitu seterusnya. Mungkin Anda menangis, mungkin juga tidak, tapi saat
akhirnya emosi Anda letih, Anda merasa mati rasa.
7. Akhirnya Anda tidur karena lelah dengan perasaan hampa, dan bangun
keesokan harinya hanya untuk kembali ke siklus no. 1 di atas.
Langkah Awal Atasi Putus Cinta
Mengatasi putus cinta tergantung dari beberapa faktor, seperti: seberapa
lama dan intensitas hubungan Anda, tingkat keintiman, dan seberapa
besar investasi diri Anda pada hubungan tersebut. Karena itu proses
penyembuhan setiap orang berbeda-beda.
Beberapa orang dapat dengan mudah mengatasi putus cinta
dan melupakan mantan kekasihnya hanya dalam hitungan minggu saja, namun
beberapa lainnya terpuruk sedemikian lama hingga berbulan-bulan, bahkan
tahunan, keluar dari belenggu sakit hati akibat putus cinta.
Mungkin Anda termasuk golongan yang pertama, atau mungkin yang kedua,
tapi bagaimanapun juga sebuah proses penyembuhan tidak akan pernah di
mulai apabila Anda tidak melakukan apapun. Jadi setelah Anda menyadari
dan mengerti hal pertama yang harus dilakukan: STOP Berpikir Sendiri,
maka berikut adalah tiga langkah awal yang bisa langsung Anda kerjakan
saat ini juga.
1. Berdoa.
Jangan meremehkan kekuatan sebuah doa. Dan saya tidak sedang berbicara
mengenai hal yang spiritual atau religius. Saya sedang berbicara tentang
sebuah proses psikologis yang nyata. Karena dengan berdoa, Anda
mengijinkan diri Anda untuk menerima kenyataan, menerima semua rasa
sakit, merelakannya dengan ikhlas, dan yang terpenting, memaafkan diri
Anda sendiri. Saya tidak peduli apa agama dan kepercayaan Anda, saya
bahkan tidak peduli apakah Anda beragama atau tidak, yang saya ingin
Anda lakukan hanyalah mengucapkan beberapa baris kalimat di bawah ini
dengan segenap perasaan dan seluruh niat Anda.Ambil waktu dan tempat
pribadi di mana Anda tidak akan diganggu, dan ucapkan kalimat berikut
dari dasar hati Anda:
“Saya sangat bersyukur karena telah mendapat kesempatan yang berharga
bertemu dengan XXX (sebutkan nama mantan kekasih Anda). Saya bersyukur
atas semua masa-masa indah dan kenangan manis yang telah saya alami
bersamanya. Maafkan kesalahan saya yang tidak bisa menjaga hubungan ini,
dan maafkan kesalahan XXX yang tidak bisa mempertahankan hubungan ini.
Saya berdoa agar dia selalu bahagia dan mendapatkan apa yang dia cari.
Tolong jaga dan lindungi XXX karena saya menyayanginya. Terimakasih atas
pengalaman yang berharga ini. Saya tidak akan menyia-nyiakannya. Saya
menerima dan merelakan semua yang terjadi. Amin..”
Begitu Anda selesai berkata “amin..”, saya janji Anda akan langsung
merasakan kelegaan yang luar biasa. Kelegaan atas segala rasa bersalah
dan ketidak relaan yang menghimpit Anda selama ini. Anda akan merasakan
tubuh dan hati Anda menjadi lebih ringan, seolah-olah sebuah beban berat
telah diangkat. Dan Anda pun akan siap untuk langkah yang berikutnya.
2. Lakukan kegiatan yang membuat Anda sehat, nyaman dan energik.
Anda perlu menaruh perhatian yang besar pada kesehatan dan kenyamanan
hidup Anda. Tidak ada orang yang dapat melakukan itu selain Anda
sendiri. Misalnya hal-hal seperti shopping, memperbaiki pola makan dan
istirahat, serta apapun yang membuat Anda bersemangat kembali. Saya
sangat menganjurkan Anda mulai berolah raga, mungkin fitness atau
jogging dengan teman-teman Anda. Karena bukan saja Anda akan merasa
lebih sehat, olah raga adalah tempat penyaluran yang positif bagi emosi
negatif Anda.
Gali lagi hobi Anda yang terhilang. Anda pasti punya beberapa minat dan
hobi yang dikubur semenjak pacaran dahulu, entah karena terlalu sibuk
atau bertentangan dengan minat sang kekasih saat itu. Saatnya bagi Anda
untuk kembali menggali dan memainkan hal-hal tersebut lagi.
3. Temui sahabat-sahabat Anda.
Salah satu hal terpenting dalam proses penyembuhan adalah menceritakan
bagaimana keadaan dan perasaan Anda. Sebisa mungkin usahakan agar Anda
tidak merenung sendirian terlalu banyak. Berkumpul lah bersama
teman-teman Anda, dan bersenang-senanglah.
Selain sahabat-sahabat terdekat, Anda juga dapat menghubungi teman-teman
yang sudah lama tidak pernah bertemu dengan Anda. Kontak mereka melalui
Facebook dan atur janji untuk reuni kecil-kecilan. Ketika Anda bertemu
dengan teman-teman lama Anda, teman SMP/SMA mungkin, sudah pasti akan
tercipta suasana yang menyenangkan. Dan ini sangat bagus untuk Anda.
Dan selanjutnya Anda pun bisa mulai bertemu dengan teman-teman baru.
Buka diri Anda dan jangan menutup pergaulan. Bertemu orang-orang baru
akan memberikan pengalaman baru bagi Anda, dan ketika Anda dikelilingi
oleh suasana yang baru, akan sulit bagi Anda untuk terus memikirkan masa
lalu Anda.
Ketika Anda melakukan ketiga langkah di atas untuk pertama kalinya,
mungkin belum terasa sebuah perubahan yang signifikan pada keadaan emosi
maupun hidup Anda, tapi yang jelas hal tersebut JAUH LEBIH BAIK dari
pada bila Anda hanya bermuram durja dan meratapi kesedihan Anda yang
tiada akhir.
Semakin sering Anda bersedih, semakin terpuruk keadaan Anda, dan semakin
sulit pula untuk menyembuhkan diri serta meraih kebahagiaan Anda
kembali.
Baca juga Pahatan Pornografi Pertama Di Dunia
loading...