loading...
Selain Tumbal Pesugihan, dimana meminta nyawa manusia yang disebut tumbal manusia
yang terdengar sangat mengerikan di telinga kita, seperti desas desus
tumbal manusia untuk bangunan, mengorbankan nyawa sebagi tumbal untuk
jembatan. Yang dimaksud sebagai tumbal itu adalah sesuatu yang
diserahkan sebagai korban untuk mencapai keinginan tertentu. Sahabat
anehdidunia.com tumbal ini berkaitan erat dengan dunia mistik sehingga
pembuktiannya sangat susah untuk dibuktikan. Hal mistis bisa berupa
sesaji hewan maupun manusia. Seseorang yang dijadikan korban biasanya
akan meninggal atau mengalami cacat seumur hidup. Di bawah ini kami
rangkumkan kisah tumbal manusia yang paling menyeramkan di dunia. Sekali lagi, sungguh mengerikan.
Baca juga artikel terkait lainnya yang tak kalah unik dan seru berikut ini :- Kehidupan Keluarga Yang Tidak Lazim
- Benda Ini Tidak Bisa Dipindahkan Dengan Cara Apapun
- Inilah Cara Lucu Deteksi Jenis Kelamin Bayi Tanpa USG
- Astaghfirullah, Inilah 26 Dosa Istri Terhadap Suami, Nomor 17 Sering Di Lakukan
- Mengaku Dirinya Adalah Tuhan
Tumbal Nyawa Manusia Dipercaya Untuk Ritual Magis
Andrian lin dan pembantunya |
Sahabat anehdidunia.com pada tanggal 25 Januari, mayat seorang anak
perempuan berusia sembilan tahun ditemukan tergeletak di sebelah lift di
suatu blok apartemen di distrik Toa Payoh dan dua minggu kemudian
seorang anak laki-laki berusia sepuluh tahun ditemukan tewas tak jauh
dari tempat tersebut. Anak-anak tersebut merupakan korban pembunuhan,
yang diduga telah dijadikan tumbal. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh
Adrian Lim, seorang cenayang gadungan, yang menipu sejumlah wanita
dengan mengaku sebagai orang berkekuatan gaib. Korbannya dimintai uang
dan pelayanan seksual dengan iming-iming obat, kecantikan, dan
keberuntungan.
Dua wanita korbannya menjadi asisten setianya; Tan Mui Choo menikah
dengan Lim, dan Hoe Kah Hong menjadi salah satu "istri suci"-nya. Ketika
pihak polisi menyelidiki suatu tuduhan pemerkosaan yang dilaporkan oleh
salah satu korban Lim, ia menjadi gusar dan memutuskan untuk membunuh
anak-anak demi mengalihkan perhatian polisi. Pada setiap kesempatan, Hoe
memancing anak-anak untuk masuk ke apartemen Lim agar dapat diberi obat
penghilang kesadaran, kemudian dibunuh oleh Lim dan asistennya. Lim
juga melakukan serangan seksual pada anak perempuan sebelum membunuhnya.
Ketiganya ditangkap setelah polisi menemukan jejak bercak darah yang
mengarah ke apartemen mereka. Walaupun nama kasus ini memiliki sebutan
pembunuhan ritualistis, para terdakwa mengaku bahwa mereka tidak
melakukan persembahyangan, membakar hio, membunyikan lonceng, atau ritus
apapun ketika melakukan pembunuhan.
Persidangan yang memakan waktu selama 41 hari itu merupakan persidangan
terlama kedua yang diselenggarakan di pengadilan Singapura pada waktu
itu. Tiada terdakwa yang membantah kesalahan mereka. Agar terhindar dari
hukuman mati, tim pembela mengajukan pertimbangan bahwa para terdakwa
mengidap masalah mental dan tidak dapat bertanggung jawab sepenuhnya
atas pembunuhan tersebut. Untuk mendukung pernyataan itu, para dokter
dan ahli psikologi didatangkan untuk menganalisis terdakwa dan membuat
kesimpulan bahwa terdakwa mengidap skizofrenia, depresi kejiwaan, dan
hipomania. Namun, jaksa menyanggah keterangan tersebut dan berpendapat
bahwa para terdakwa berada dalam kondisi sadar sepenuhnya ketika
merencanakan dan menjalankan pembunuhan. Para hakim sepakat dengan
gugatan jaksa sehingga mereka bertiga dijatuhi hukuman mati. Setelah
menerima keputusan hukuman mati, istri Lim mengajukan banding kepada
Dewan Penasihat di London dan memohon pengampuan dari Presiden
Singapura, namun tidak berhasil. Sementara itu, Lim tidak mencari
pengampunan apapun. Sebaliknya, dia menerima nasibnya dan tersenyum saat
menanti hukuman mati. Ketiganya digantung pada tanggal 25 November
1988.
Tumbal Bayi Untuk Jembatan
Kebiasaan mengubur anak bayi di fondasi bangunan
baru adalah sebuah kepercayaan pengorbanan untuk para dewa di zaman
kuno dan bahkan abad pertengahan agar terhindar dari gempa bumi, banjir,
dan kejadian alam lainnya. Namun, saat ini kita mendalami legenda yang
luar biasa ini sekitar abad ke-19 yaitu jembatan kereta api Cina -
Rusia.
Menurut legenda, karena Siberian Railway mendekati batas-batas utara
Kekaisaran Cina, sejumlah rumor yang beredar di Pekin bahwa menteri
Rusia telah menyerukan Empress of China untuk memberi tumbal sebanyak
dua ribu anak yang akan dimakamkan di bawah rel untuk memperkuat
bangunan itu. Rumor tersebut sepertinya tidak akan bisa dibuktikan
karena rumor tentang tumbal bayi itu sangat mengerikan atau ini hanya
rumor yang dibuat oleh orang orang abad ke19
Tumbal Manusia Supaya Panen Berlimpah Di India
Lalila Tati atas |
Lagi-lagi kisah tumbal di jaman modern terjadi di India. Adalah Lalila
Tati, seorang bocah berusia 7 tahun yang dibunuh oleh sepasang suami
istri yang bernama Ignesh Kujur dan Padam Sukku. Sepasang suami istri
ini tega membunuh bocah supaya ladang mereka tumbuh subur dan
menghasilkan hasil panen yang melimpah.
Setelah melakukan pembunuhan sadis, mungkin sepasang suami istri ini
merasa menyesal. Mereka pun menawarkan ganti rugi pada keluarga Lalila.
Meski pun begitu hukum tetap ditegakkan. Ignesh dan Sukku tetap saja
harus menjalani proses hukum karena kekejaman mereka.
Tumbal Manusia Perburuan Manusia Albino Di Tanzania
Di Tanzania, penduduk mayoritasnya adalah para kulit hitam hitam. Namun,
kelahiran albino atau kelainan pigmen kulit terjadi pada 200 ribu
orang. Orang albino ini disebut Muzungu atau Zeru Zeru yang berarti
hantu.
Orang albino ini diburu dan dibunuh karena suruhan dukun. Siapa saja
yang berhasil membunuh orang albino, dipercaya bakal jauh dari sial.
Selain itu, membunuh albino juga bisa membuat penyakit yang diderita
akan sembuh. Para pembunuh albino juga diyakini memiliki ilmu
menghilang.
Terkadang, tubuh si albino ini juga diperjualbelikan. Harganya tak
tanggung-tanggung, yakni Rp 903,7 juta. Wow mahal banget kan? Mengambil
salah satu bagian tubuh albino pun dipercaya bisa memberikan kesaktian.
Tak hanya dibunuh secara sadis, para penderita kelainan pigmen kulit ini
juga dikubur hidup-hidup.
Tumbal Manusia Untuk Hentikan Gempa Di Chile
Gempa sering terjadi di Chile sejak tahun 1960 yang lalu. Karena hal
ini, akhirnya suku Indian Mapuche merasa harus mengorbankan bocah usia
5-6 tahun. Hati bocah ini diambil dan dilarung ke laut.
Tujuannya adalah untuk persembahan pada Tuhan. Dengan melarung hati
bocah itu, mereka berharap Tuhan akan senang dan membuat laut serta bumi
tenang. Digadang-gadang, bocah yang dibunuh itu bernama Jose Luis
Painecur. Sebelum diambil hatinya, tangan dan kaki bocah malang ini
sempat dimutilasi. Orang tua Painecur juga harus rela dihukum lantaran
telah memberi izin atas pembunuhan anak mereka.
Persembahan Tumbal Manusia Agar Dapat Keturunan Laki Laki Di India
Tantrik di India |
Di India, memiliki anak laki-laki dianggap sebagai sebuah
kebahagiaan tersendiri. Kisah yang satu ini cukup menyeramkan.
Dikisahkan, di tahun 2003 silam, sepasang suami istri India bernama
Madan dan Murti Simaru hampir putus asa karena tidak kunjung memiliki
anak laki-laki.
Karena hal ini, ia pergi ke seorang 'pintar'. Orang ini malah meminta
mereka untuk menculik seorang anak lelaki. Tak hanya diculik, anak
laki-laki itu juga harus ditenggelamkan dalam sebuah sungai.
Saking inginnya memiliki anak laki-laki, sepasang India menuruti apa
yang diperintahkan pada mereka. Mereka akhirnya menculik Monu Kumar yang
masih berusia 6 tahun. Bocah yang masih tetangga dari suami istri ini
dimutilasi. Darah Kumar juga digunakan untuk mandi oleh Madan dan Murti.
Akibat kejahatan mereka, akhirnya sepasang suami istri dan kakak Murti
yang membantu pembunuhan Kumar ditahan dalam penjara.
Tumbal Nyawa Manusia Demi Bata Merah Di Banglasdesh
Seorang produsen batu bata di Bangladesh merasa kebingungan lantaran
batu bata produksinya tak berwarna kemerahan. Beberapa kali dicoba,
hasilnya tetap saja sama. Takut akan bangkrut, ia mendatangi seorang
dukun.
Setelah menemukan dukun yang dicari, si dukun malah menyuruhnya untuk
mengorbankan jiwa seseorang. Atas perintah sang dukun, produsen ini
lantas menyuruh empat orang pekerjanya untuk membunuh seorang teman
mereka. Seorang pekerja berusia 26 tahun akhirnya mau tak mau harus
menjadi tumbal. Darah si korban disiramkan ke batu bata agar terlihat
merah. Tak hanya itu, kepala si korban pun dipanggang dalam sebuah oven.
Sungguh kejam! Akibat perbuatannya ini sang produsen bata dan empat
orang pekerjanya ini dihukum dengan tuduhan pembunuhan berencana.
Sahabat anehdidunia.com berbeda dengan cerita cerita mistis di Indonesia yang akan kami ulas dilain waktu. Semoga Kisah tumbal manusia ini menambah wawasan anda.
Sahabat anehdidunia.com berbeda dengan cerita cerita mistis di Indonesia yang akan kami ulas dilain waktu. Semoga Kisah tumbal manusia ini menambah wawasan anda.
loading...