loading...
SerUnique.com - Sahabatku semua, Jumpa lagi dengan artikel terbaru di blog Unik dan Aneh. Berita yang sangat aktual, seru, unik dan aneh akan dipaparkan pada anda. Silahkan simak info tentang Subhanallah, Mayat Wanita ini Ternyata Masih Utuh Walau Telah Dikubur 19 Tahun Semoga bermanfaat dan anda terhibur sekali. Simak ya... Jangan lupa Follow Twitter admin di @Share_Doang Google Plus +Mukti Effendi dan Facebook Fans di SeruniqueCom
Selama 19 tahun di kuburkan jasad Triyani binti Kartomulyo warga Ciomas Bogor, yang merupakan seorang ahli shadaqah masih dalam keadaan utuh. Jasad dan kain kafannya masih utuh tanpa menyebarkan bau busuk, padahal papan kayu penutup makam sudah hancur menjadi tanah.
Keajaiban ini terungkap ketika makam Triyani tersebut dibongkar oleh anak-anaknya yang ingin memindahkan makamnya ke Purwodadi, Jawa Tengah, disandingkan di samping makam suami almarhumah.
“Kami akan bawa jenazah ibu ke Jawa Tengah untuk dimakamkan dekat makam bapak,” kata Nanang Triyadi, anak sulung almarhumah.
Pemindahan ini dilakukan karena keadaan kompleks makam Triyani yang makin rusak tergerus air sungai Ciapus. Sebelumnya, beberapa makam sudah hanyut dan rusak.
“Rencananya memang mau dipindahkan daripada makamnya rusak,” kata Nanang Arianto (49), anak sulung almarhumah. “Kalau airnya meluap, bisa-bisa jenazahnya hanyut. Makanya sebelum makam ibu saya ikut ambrol, kita sepakat pindahin ke Purwodadi,” tambahnya, seperti dilansir kabarmakkah.com.
Setelah digali jenazah Triyani disemayamkan di rumah Teguh, anak keduanya, di Perum Taman Pagelaran, Jl. Cemara Blok D 3 no 29, Kelurahan Padasuka Ciomas Bogor.
Rumah Teguh pun langsung kebanjiran tamu yang ingin melihat secara langsung keajaiban yang terjadi. Triyani meninggal pada 20 Juni 1994. Selama itu, mayatnya masih terlihat terdapat daging yang menempel meskipun sudah mengecil. Selain itu, jasad Triyani tidak mengeluarkan bau apa pun.
Diduga jika keajaiban yang terjadi pada Triyani ini karena dulunya ia adalah seorang yang suka bersedekah. Ia suka memberi pengemis atau gelandangan makanan warung yang dijualnya ketika mereka lewat didepan warungnya.
Tak hanya itu, Triyani juga sering membantu tetangganya yang kesusahan. “Saya tidak tahu fenomena apa dengan kejadian ini. Tapi, mungkin karena amal baik ibu semasa hidupnya,” jelas Teguh. “Ibu saya dulu berjualan sayuran matang.”
Semoga bermanfaat
loading...