loading...
Malam
Jum’at merupakan malam istimewa dalam Islam. Sedangkan hari Jum’atnya adalah
hari raya bagi orang-orang miskin dan fakir. Salah satu keistimewaan malam
jum’at adalah bagi pasangan suami-istri yang berjima’ pada malam itu:
Nabi
Muhammad SAW bersabda: “Barangsiapa
(yang menggauli istrinya) sehingga mewajibkan mandi pada hari Jum’at kemudian
dia-pun mandi, lalu bangun pagi dan berangkat (ke masjid) pagi-pagi, dia
berjalan dan tidak berkendara, kemudian duduk dekat imam dan mendengarkan
khutbah dengan seksama tanpa sendau gurau, niscaya ia mendapat pahala amal dari
setiap langkahnya selama setahun, balasan puasa dan shalat malam harinya.” (HR. Tirmidzi, An-Nasa’i, Ibnu Majah
dan Ahmad).
Jadi,
waktu jima’ yang paling unggul adalah pada malam jum’at. Sedangkan jima’ pada
waktu lain bukan tidak dibolehkan namun tidak seutama malam jum’at. Ibn Hazm
mengungkapkan: Suami wajib menjimak istrinya sekurang-kurangnya satu kali dalam
sebulan, jika tidak, maka ia telah durhaka kepada Allah.
Sedangkan
Hujjatul Islam, Imam al-Ghazali menyatakan: “Sepatutnya suami menjimak istrinya
pada setiap empat malam sekali. Hal ini lebih baik... bahkan lebih bijaksana
seandainya lebih dari sekali dalam empat malam, boleh pula kurang dari itu, sesuai
kebutuhan istri.”
Jadi,
sebenarnya suami memiliki kewajiban untuk menafkahi istri secara lahir dan
batin, sesuai kebutuhan istri, bukan sesuai kemauan suami! Nafkah batin dari
suami kepada istri itu salah satunya lebih utama diberikan pada malam jum’at
sesuai dengan hadits Rasulullah SAW. diatas.
Sumber:
islampos
loading...
0 Response to "Keunggulan Berjima’ Pada Malam Jum’at"
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar dan juga memberikan kritik untuk perbaikan blog ini. Maaf, Komentar yang tidak berhungungan dengan artikel atau hanya pengen beriklan, akan dihapus. Komentar langsung tayang.