Ini bukti Bahwa RA Kartini Memiliki Ketauhidan Islam

loading...
SerUnique.com - Saya selalu bertanya-tanya dalam hati, apakah RA ( Raden Ajeng ) Kartini Islam ? Mohon maaf bagi pemeluk agama lain. Bukan maksud saya untuk memposting masalah yang berkaitan dengan SARA apalagi menghina atau mencaci maki agama lain. Tetapi hanya sebagai tempat berbagi untuk saling menganalisa dan menambah pengetahuan saja. Kenapa saya bertanya-tanya ? Karena setahu saya agama Islam itu masuk ke dalam sendi-sendi keraton yang ada di Indonesia.


Berikut saya akan tunjukkan anda tulisan sahabat kita EdyaEffendi.com. Silahkan simak ulasannya berikut ini :

Sangat Menarik apa yang ditulis sejarawan Muslim Indonesia Ahmad Mansur Suryanegara dalam bukunya Api Sejarah tentang penolakan Raden Ajeng (RA) Kartini terhadap politik Kristenisasi di Tanah Jawa. Tak banyak buku sejarah yang mengungkap hal ini. Bisa jadi, pihak Barat dan kaum sekuler sengaja menutup-nutupi fakta sejarah ini. Setidaknya ini membuka cakrawala baru bagi penikmat sejarah.

Siapa nyana, RA Kartini pernah menolak ajakan sahabat penanya Ny. Van Kol — asal Belanda itu — untuk memeluk agama Kristen. Bagi Kartini, beragama Kristen sangat merendahkan derajatnya. Ini, bukti, Kartini memiliki ketauhidan (Islam) yang sangat kokoh, ketika itu.

Berangkat Dari surat-suratnya yang dikenal dengan Habis Gelap Terbitlah Terang (Door Duisternis tot Licht), ternyata RA Kartini tidak hanya menentang adat, namun juga menentang politik Kristenisasi dan Westernisasi. Dari surat-surat RA Kartini terbaca tentang nilai Islam dimata rakyat terjajah saat itu. Islam dalam pandangan Kartini adalah martabat peradaban bangsa Indonesia. Sebaliknya, Kristen dinilai merendahkan derajat bangsa, karena para gerejawannya memihak kepada politik imperialisme dan kapitalisme.

Pada saat Ny. Van Kol mengajaknya untuk masuk agama Kristen, Kartini menolaknya, seraya mengatakan, “Yakinlah Nyonya, kami akan tetap memeluk agama kami yang sekarang ini (Islam).” Selanjutnya, Kartini berbalik mengingatkan Ny. Van Kol agar Barat dapat bertoleransi terhadap agama Islam.

Lalu suratnya kepada E.C Abendanon dalam Habis Gelap Terbitlah Terang, Kartini juga mengingatkan: “Zending Protestan jangan bekerja dengan mengibarkan panji-panji agama. Jangan mengajak orang Islam memeluk agama Nasrani. Hal ini akan membuat Zending memandang penduduk Islam sebagai musuhnya. Dampaknya, semua agama akan menjauhi Zending.”

Kemudian Mengapa demikian? RA Kartini menjelaskan, “Orang Islam umumnya memandang rendah kepada orang yang tadinya seagama dengan dia, lalu melepaskan keyakinannya sendiri memeluk agama lain.”

Kartini mengatakan,”Karena yang dipeluknya agama orang Belanda, sangka dia sama tinggi derajatnya dengan orang-orang Belanda.” Yang menarik, Kartini memberi petunjuk kepada Zending Protestan, agar Zending mengajarkan ketauhidan seperti yang telah melekat pada keimanan Islami di hati bangsa Indonesia. “Janganlah menasranikan orang,” kata Kartini 31 Januari 1903 M.

RA Kartini Kagum pada Al-Qur’an

Adanya Sikap Kartini yang istiqamah, nampak setelah ia membaca Tafsir Al-Qur’an. Kekagumannya terhadap nilai ajaran Al-Qur’an dituturkan kepada E.C Abendanon: “Alangkah bebalnya, bodohnya kami, kami tiada melihat, tiada tahu, bahwa sepanjang hidup ada gunung kekayaan di samping kami”.(15 Agustus 1902).

Bagi RA Kartini Al-Qur’an dinilai sebagai gunung kekayaan yang telah lama ada disampingnya. Akibat pendidikan Barat, Al-Qur’an menjadi terlupakan. Namun, setelah Tafsir Al-Qur’an dibacanya, Kartini melihat Al-Qur’an sebagai gunung keagungan hakikat kehidupan.

Dalam surat-suratnya RA Kartini memberikan gambaran, bahwa agama Kristen atau Katolik tidak mendapatkan tempat di hati rakyat Indonesia. Hal ini disebabkan Agama Protestan sebagai agama penjajah Belanda. Demikian pula Katolik dikembangkan oleh penjajah Portugis, sebelum penjajah Protestan Belanda.

“Apabila demikian faktar sejarah yang sebenarnya, timbul pertanyaan, apakah benar teks dalam Diorama Monumen Nasional, Katolik dan Protestan sebagai pemersatu bangsa?” tanya Ahmad Mansur Suryanegara, sejarawan Muslim asal Bandung itu.

Sementara itu, Ahmad Mansur sangat menyayangkan jika umat Islam di Indonesia belum menggali sejarah bangsanya sendiri, terutama ulamanya. Kata Mansur, Ulama hanya mampu membaca abunya sejarah, namun tidak dapat menangkap apinya sejarah. Para ulama selalu disibukkan oleh masalah fiqhiyah, sehingga membiarkan masalah distorsi penulisan sejarah di sekitarnya tak terjawab.

Maka akibat dari itu, pemerintah kolonial Belanda lah yang mengadakan pemugaran dan penulisan sejarah Indonesia dengan penyimpangan-penyimpangannya. Termasuk mengagung-agungkan kisah masa jaya dan keemasan Hindu dan Buddha. Bahkan kolonial Barat berusaha memadamkan cahaya Islam melalui penulisan sejarah yang sengaja digelapkan.

“Melalui interpretasi sejarah, pemerintah Kolonial Belanda mencoba membentuk opini public bangsa Indonesia agar berpendapat bahwa Islam sebagai agama asing dari Arab, dan kedatangan Islam dianggap merugikan bangsa Indonesia. Sebuah penulisan sejarah yang keliru besar,” kata Mansur.

Menurut Mansur, RA Kartini benar-benar memperjuangkan anak bangsa agar memperoleh kesempatan pendidikan, sekalipun bukan dari suku Jawa. Lagi pula RA Kartini bukan dari kalangan Kejawen. Kebangkitan juangnua sangat dipengaruhi oleh ajaran Al-Qur’an. Lingkungan kehidupan Kabupaten Jepara merupakan medan persemaian tumbuh kembangnya ajaran Islam di kalangan Bupati yang berpikiran maju sejalan dengan gerakan kaum muda.

Lepas dari kritikan yang menyebut alam pemikiran Kartini sangat bercorak Theosofi, sebuah organisasi kebatinan Yahudi yang keberadaannya sempat dilarang oleh pemerintah RI. Setidaknya apa yang diungkap sejarawan Muslim Ahmad Mansur Suryanegara adalah sisi lain sosok Kartini yang tak banyak diungkap sejarawan lain, bahwa ia pernah menolak ajakan Ny. Van Kol untuk masuk agama Kristen dan menentang politik Kristenisasi dan westernisasi di negeri ini. Wallohu’alam bisshowab. (Desastian/dbs – voa-islam)

Demikialah sobat blog unik dan aneh serunique.com sekilas tentang Ini bukti Bahwa RA Kartini Memiliki Ketauhidan Islam. Semoga menjadi pengetahua berharga untuk anda. Salam sukses.
loading...

1 Response to "Ini bukti Bahwa RA Kartini Memiliki Ketauhidan Islam"

  1. Terimakasih Pak, saya baru tahu kalau dalam hal ini pembahasan dapat dilihat dari beberapa kacamata sisi sudut pandang. Jadi bertambah pengetahuan saya setelah membaca artikel ini.

    Sukses selalu
    Salam Wisata

    BalasHapus

Silahkan anda berkomentar dan juga memberikan kritik untuk perbaikan blog ini. Maaf, Komentar yang tidak berhungungan dengan artikel atau hanya pengen beriklan, akan dihapus. Komentar langsung tayang.