loading...
Ada banyak cara iblis menebar rayuan kepada penguasa. Salah satunya dengan menyemai kesombongan di hati penguasa itu. Jika tidak didasari keimanan yang kuat, seorang penguasa akan mudah mengikuti rayuan iblis tersebut. Berikut kisah.... Sumber : http://ceramahbersama.blogspot.co.idIlustrasi ( Foto @Ceramah Bersama ) |
Sejarah telah mencatat bagaimana kesuksesan iblis dalam menggoda Raja Firaun. Firaun dibuat sombong karena kekuasaannya yang besar, tak pernah sakit sepanjang hidupnya. Firaun pun kemudian menyebut dirinya sebagai Tuhan.
Kisah serupa juga terjadi dizaman berikutnya. Diriwayatkan pada zaman dahulu hiduplah seorang raja di sebuah negeri di Jazirah Arab yang memiliki kekuasaan yang cukup besar. Tapi anehnya, di bali kekuasaan, kehormatan dan kekayaan itu, sang raja tidak pernah merasakan ketenangan dan kedamaian dalam hidupnya. Suatu hari ia memanggil beberapa bawahannya untuk menghadap.
"Apakah semua manusia seperti keadaanku sekarang ini atau tidak ?" tanya baginda Raja.
"Tidak wahai Baginda, sesungguhnya semua manusia itu istiqamah dan tenang," jawab bawahannya singkat.
Mendapat jawaban tersebut, raja itu tampak penasaran. Ia berkata, "Apakah ada sesuatu yang bisa membuatku istiqamah dan tenang ?"
"Ada baginda, yaitu para ulama," jawab bawahannya lagi.
MENGAKU TUHAN
Raja pun akhirnya memanggil para ulama dan orang - orang saleh yang ada di negerinya. Raja mengundang mereka ke Istana untuk memberikan pencerahan hidupnya.
"Duduklah kalian di sisiku, apa saja yang kalian lihat padaku berupa ketaatan, maka perintahlah aku. Sebaliknya, apa saja yang kalian lihat padaku berupa kemaksiatan, maka cegahlah aku," ujar sang raja kepada para ulama tersebut.
Para ulama dan orang - orang saleh pun menjalankan titah rajanya. Mereka mengatakan kebaikan dan keburuka yang ada pada rajanya. Sehingga setelah mendapat penjelasan dari ulama dan orang - orang saleh tersebut, raja itu pun lalu hidup dengan tenang. Akhirnya ia pun selama 400 tahun memimpin kerajaannya dengan perasaan penuh ketenangan dan kebajikan sehingga ia menjadi disenangi rakyatnya.
Tapi di sisi yang lain iblis merasa tidak senang dengan kepemimpinan raja yang taat kepada Allah tersebut. Sehingga diputuskan untuk menemui dan menggoda raja itu.
"Siapa kamu ? tanya sang raja ketika ia berhadapan dengan sosok yang belum di kenalnya.
"Aku iblis, sekarang katakan padaku, siapa kamu ?" kata si iblis itu kemudian.
Mendengar jawab tersebut, sang raja tercengang dan merasa kaget. "Aku adalah seorang laku - laku keturunan Nabi Adam As," jawab raja dengan bangganya.
"Tidak, kamu bohong, seandainya kamu keturunan Adam, tentu kamu sudah mati sebagaiman aketurunan Adam lainnya yang telah mati. Kamu adalah tuhan, maka suruhlah rakyatmu untuk menyembahmu," ujar si iblis menyadarkan umur raja yang sudah ratusan tahun tapi tetap sehat.
Maka tumbuhlah sedikit rasa sombong dalam diri raja dan imannya pun mulai goyah. Raja itu tak lagi ingat pesan para ulama dan orang - orang saleh tentang bahaya sikap sombong.
MATI DIPENGGAL
Karena hasutan iblis tersebut, akhirnya raja itu membenarkan dan meyakini kata - kata iblis itu. Sehingga pada suatu ketika, raja menaiki mimbarnya dan berpidato di hadapan seluruh rakyatnya. "Wahai manusia, sesungguhnya aku telah menyembunyikan suatu perkara dari kalian, dan sekarang tibalah saatnya aku memperlihatkannya. Kamu sekalian tahu bahwa aku telah menjadi raja selama 400 tahun, seandainya aku ini memang seorang manusia tentu aku sudah mati seperti yang lainnya. Jadi, sebenarnya aku ini adalah tuhan. Oleh karena itu, hendaklah kalian menyembahku," ujar sang raja.
Atas kejadian itu, Allah SWT mewahyukan kepada Nabi pada zamannya untuk menegur si raja tersebut. Namun peringatan itu tidak digubris. Sehingga akhirnya kerajaannya dapat ditaklukkan oleh Kaisar Bakhtashar. Raja yang mengaku menjadi tuhan tersebut mati dalam kesombongannya setelah lehernya ditebas.
loading...