Kondisi Sakaratul Maut itu Layaknya Orang yang Sedang Mabuk

loading...
Setiap yang bernafas pasti akan mengalami mati. Tidak ada yang hidup abadi di dunia ini. Kalau namanya makhluk pasti akan mengalami kematian. Hanya Allah Tuhan semesta alam yang tetap akan hidup abadi selamanya. Manusia adalah makhluk, tentu saja akan mengalami pertemuan dengan sang pencabut nyawa yang bernama malaikat 'Azroil aleas malaikat maut. Sang malaikat maut akan datang di saat dan tempat yang telah ditentukan takdir kematian seseorang pada zaman Azali untuk mencabut nyawa sang makhluk. Maka bila sampai waktu ajal tiba, maka tidak bisa dimundurkan atau dimajukan sedikitpun. Semoga kita manusia akan menyadarinya.



Yang tetap menjadi misteri hingga saat ini adalah apa yang disebut dengan sakaratul maut. Para ilmuwan terus melalukan penelitian tentang ruh yang dicabut oleh malaikat maut. Padahal sudah jelas sekali disebutkan dalam Alquran bahwa masalah ruh adalah urusan Allah Swt. Sangat sedikit manusia yang mengetahuinya. Namun demikian para peneliti masih terus penasaran dengan keadaan saat manusia mengalami detik-detik nyawanya hilang dari raganya. Akhirnya para ilmuwan hanya menemukan gejala dan tanda di mana malaikat maut akan segera mencabut nyawanya.

Menurut peneliti bahwa kondisi orang yang akan meninggal seperti kondisi orang yang sedang mabuk. Tahu nggak orang yang sedang mabuk? Mereka sedang kehilangan kesadaran, apa yang dilakukannya diluar kontrol akal sehatnya, ingatan menjadi hilang dan kepala terasa pusing. Maka orang mabuk ketika melakukan sesuatu pasti di luar kesadarannya. Bicaranya kacau tanpa kendali. Orang yang telah tiba saat kematiannya akan mengalami hal yang sama seperti orang mabuk. Hilangnya kesadaran dan lenyapnya ingatan. Sangat jelas diungkapkan di dalam Alquran :



Dan juga seperti yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW menjelang wafatnya. Beliau mengatakan :



Semoga penjelasan tentang Kondisi Sakaratul Maut itu Layaknya Orang yang Sedang Mabuk akan memberikan kesadaran kita semua, sehingga kita manusia bisa mempersiapkan segala sesuatunya sedini mungkin. Ibadah yang ikhlas dan amal perbuatan baik yang tulus adalah bekal kita untuk menuju bahagia di akherat nanti. Dan tak lupa kita berdoa semoga di akhir hayat nanti, saat nyawa dicabut, kita akan bisa menyebut nama Allah, bukan yang lain. Amiiin.
loading...