loading...
Tidak sedikit kita melihat bahwa amal ibadah baik shalat, bersedekah, kebaikan dan lainnya itu dilakukan hanya demi pencitraan diri agar jika dilihat orang lain seolah kita ini adalah pribadi yang suka beramal, dan rajin beribadah. Namun inti dari ibadah itu sendiri bukanlah yang dikatakan di awal tadi, melainkan ibadah itu harus datang dari inisiatif kita sendiri, bukan untuk dilihat orang lain, melainkan hanya kepada Allah SWT. Sumber : http://ceramahbersama.blogspot.co.id |
| Ilustrasi Menuntun Anak Agar Memiliki Kesadaran Beribadah ( Foto @U-Report ) |
Para shabat yang dirahmati Allah SWT, antara ibadah dan berkorban ada satu kesamaan di mana dengan meluangkan waktu untuk beribadah, menolong sesama, berbuat kebaikan, beramal dengan melihat kepentingan bersama bukan atas nama kepentingan pribadi, maka kita telah melakukan pengorbanan di jalan Allah, Menunjukkan kesetiaan kita kepada Allah, dan juga membantu sesama.
Namun tidak semua ibadah dapat dikatakan seperti itu karena dapat dikatakan ibadah apabila kita melakukannya dengan ikhlas. Bagaimana keikhlasan itu dapat dilihat ? Tentu melalui inisiatif kita sendiri, bukan atas paksaan. Kita beribadah semata untuk pengabdian kepada Allah SWT, bukan untuk yang lain.
Ada tindakan ibadah itu dilakukan hanya untuk mencari nama baik di mata orang lain, biar disegani, dipuji, menutupi segala kekurangan, kemudian bisa memperoleh apa yang kita mau dengan menghalalkan segala cara, termasuk menjadikan agama sebagai alat.
MEMELIHARA IBADAH
Sebagai umat Islam, kita harus senantiasa menjaga reputasi dari Agama Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin. Janganlah kita jadikan Agama kita sebagai kedok dari keburukan kita, tapi jadikan Agama kita sebagai panutan dan pedoman hidup yang kita yakini dan patut kita pertahankan nama dan kemuliaannya.
Inisiatif dalam beribadah adalah tuntunan wajib yang senantiasa diturunkan kepada kita. dalam melaksanakan ibadah, kita tidak perlu untuk menunggu diperintah oleh orang lain atau misalkan ada perasaan tidak enak dari diri kita apabila kita tidak melaksanakannya. Maka yang timbul berikutnya adalah ketidakikhlasan kita. Oleh karena itu kita perlu membuat jauh - jauh perasaan itu dan kita harus mengubahnya berdasarkan inisiatif kita dengan senantiasa memelihara ibadah kita ini dengan rasa keikhlasan.
Dengan keikhlasan yang kita miliki tentunya kita berharap akan keridaan Allah SWT yang merupakan sesuatu yang sangat besar dan berarti dalam aktifitas kehidupan manusia muslim. Seperti dijelaskan dalam salah satu firman Allah SWT yang artinya, "Dan Keridaan adalah lebih besar, itulah keberuntungan yang besar," (QS At Taubah : 72).
Tanpa disadari sahabat yang dirahmati Allah SWT, bahwa negara yang kita cintai ini sudah menunjukkan masyarakat yang memiliki inisiatif ibadah yang sangat luar biasa. Bukan hanya inisiatif untuk mendirikan shalat dan kegiatam beramal, namun juga inisiatif umat Islam di Indonesia yang begitu antusias menyambut bulan suci Ramadan dengan beragam kegiatan dan juga perubahan aktifitas yang berbeda dari bulan - bulan sebelumnya.
Inisiatif inilah yang kemudian membentuk kultur kehidupan beragama kita. Patut kita banggakan dan patut kita pelihara kultur yang telah menjadi identitas negarakita. Oleh karena itu, pembentukan inisiatif dari diri ini adalah sebagai permulaannya untuk bisa menciptakan kehidupan beragam yang lebih baik.
loading...