loading...
Dengan izin Allah, akhirnya Nabi Idris dapat merasakan sakitnya sakaratulmaut. Ia mengibaratkan, sakitnya seperti hewan yang dikuliti hidup-hidup. Nabi Idris juga mendapatkan izin dari Allah untuk mengunjungi surga dan neraka. Sumber : http://ceramahbersama.blogspot.co.idIlustrasi Kesaksian Nabi Idris ( Foto @Ceramah Bersama ) |
Suatu ketika Nabi Idris As telah dikunjungi oleh Malaikat Izrail. Kemudian Beliau bertanya, "Hai Malaikat Izrail, kedatanganmu ini untuk mencabut nyawa atau hanya untuk berkunjung?"
Lalu Malaikat Izrail menjawab bahwa kedatangannya itu untuk berkujung dengan izin Allah. Setelah mendengar jawaban Izrail, Nabi Idris berkata, "Hai Malaikat Izrail, saya ada keperluan dan kepentingan kepadamu."
Kata Malikat Izrail, "Kepentingan apa itu ?"
Setelah sejenak menghela napas, Nabi Idris pun menjawab, "Kepentingan denganmu adalah supaya engkau mencabut nyawaku dan kemudian Allah menghidupkanku kembali sehingga aku dapat beribadah kepada Allah setelah aku merasakan sakaratulmaut."
Malaikat Izrail keheranan mendengar permintaan Nabi Idris. Ia pun berkata bahwa sesungguhnya aku tidak akan mencabut nyawa seorang makhluk tanpa mendapat izin Allah. Maka Allah memberi wahyu kepada Malaikat Izrail agar dia mencabut nyawa Nabi IDris. Maka seketika itu juga Malaikat Izrail mencabut nyawa Nabi Idris As.
PEDIHNYA SAKARATULMAUT
Setelah menjalankan tugasnya itu, Malaikat Izrail menangis atas kematian Nabi Idris sambil memohon kepada Allah agar Allah menghidupkan kembali Nabi Idris As. Allah mengabulkan permohonan Malaikat Izrail, maka Nabi Idris pun hidup kembali. Malaikat Izrail bertanya kepada Nabi Idris As. "Hai Saudaraku, bagaimana rasanya sakaratulmaut itu?"
Kata Nabi Idris As, "Sesungguhnya rasa sakaratulmaut itu saya umpamakan binatang yang hidup itu dilapah kulitnya (dibuang kulitnya semasa hidup-hidup) dan begitulah rasanya sakaratulmaut, bahkan lebih seribu kali sakit."
Kata Malaikat Maut, "Secara halus dan berhati - hati aku mencabut nyawa yang seperti itu selama-lamanya." Kemudian Nabi Idris As berkata lagi pada Malaikat Maut, "Hai Malaikat Maut, aku punya satu lagi kepentingan dengamu. Saya ingin melihat neraka Jahanam sehingga saya boleh beribadah kepada Allah dengan bersungguh-sungguh setelah melihat belenggu, rantai-rantai, dan kalajengking yang menyengat orang-orang yang ada di Neraka Jahanam." Sekali lagi Malaikat Maut dibuat heran dan berfikir bagaimana mungkin dia bisa melakukan itu.
MELIHAT JAHANAM
Maka Allah memberi wahyu kepada Malaikat Maut dengan firman, "Pergilah engkau ke Neraka Jahanam bersama-sama Nabi Idris As." Malaikat Maut pun pergi ke Neraka Jahanam bersama-sama Nabi Idris.
Kemudian Nabi Idris melihat segala macam siksaan yang diciptakan Allah untuk musuh-musuh-Nya yang berupa belenggu, rantai-rantai daripada neraka dan kalajengking serta ular dengan api-api yang menyala dan kayu zakum dan air yang sangat panas untuk diminum oleh ahli neraka tersebut.
Setelah kembali, Nabi Idris berkata lagi kepada Malaikat Maut. "Hai Malaikat Maut, saya ada keinginan lagi denganmu, yaitu saya ingin melihat surga sehingga saya boleh tambah meningkatkan amal ibadah."
Malaikat Maut berkata, "Bagaimana boleh saya bersamamu ke dalam surga tanpa izin Allah ?" Maka Allah memberi izin pada Malaikat Maut untuk pergi berdua dan berhenti di dekat pintu surga.
Maka Nabi Idris As melihat di dalamnya tampak bermacam-macam nikmat dan istana besar lagi indah dan beberapa anugerah yang berharga, juga tumbuh-tumbuhan serta buah-buahan yang beraneka warna dan rasanya berbeda - beda.
Mendengar permintaan Nabi Idris, Allah SWT mengabulkannya. Akhirnya Nabi Idris memasuki surga dan hidup di dalamnya selamanya.
loading...