loading...
SerUnique.com - Sahabatku semua, Jumpa lagi dengan artikel terbaru di blog Unik dan Aneh. Berita yang sangat aktual, seru, unik dan aneh akan dipaparkan pada anda. Silahkan simak info tentang Densus 88 MENGHINA ISLAM! Semoga bermanfaat dan anda terhibur sekali. Simak ya... Jangan lupa Follow Twitter admin di @Share_Doang Google Plus +Mukti Effendi dan Facebook Fans di SeruniqueCom
Densus 88 MENGHINA ISLAM!
Islam benar-benar babak belur dipermainkan Densus 88 Jatim,
dalam simulasi penanganan bom di kereta komuter Stasiun Wonokromo,
Kamis (24/3), menggunakan simbol ISLAM!!! Dalam latihan antiteroris,
Densus 88 benar-benar tak beradab dan tidak menghargai perasaan umat
Islam sebagai pemilik suara mayoritas di negeri terbesar ke empat
didunia, dan negeri muslim terbesar di dunia.
Kecaman datang akibat ulah Densus 88 Polda Jatim yang menggelar simulasi penanganan bom di kereta komuter dari Stasiun Wonokromo ke Stasiun Gubeng hari Kamis (24/3) kemarin.
Apa
pasal? apalagi kalau bukan pengunaan label pada kotak bom bertuliskan
"Jihad Fisabilillah Demi Kebenaran" dan juga menggunakan teriakan
takbir dari orang yang digambarkan sebagai teroris yang digunakan
Densus 88 Anti Teror dalam simulasi penanganan teroris ini dituding
telah melecehkan umat Islam.
kotak bom bertuliskan "Jihad Fisabilillah Demi Kebenaran" dan beradegan takbir dari orang yang digambarkan sebagai teroris yang digunakan Densus 88 Anti Teror adalah penghinaan yang sangat jelas
"Secara
tidak langsung, polisi Jawa Timur telah sengaja dan terus terang
menganggap bahwa seluruh umat Islam adalah teroris," kecam
Koordinator Indonesian Crime Analyst Forum (ICAF) Pusat, Mustofa B
Nahrawardaya.
Tudingan itu disampaikan Tim Pembela Muslim (TPM) dan Forum Pembela Islam (FPI).
"Presiden sudah saatnya menegur keras terhadap Polda Jatim maupun lembaga yang terlibat dalam simulasi itu. Jika tidak, Presiden bisa dianggap terlibat langsung atau pun tidak langsung terhadap penggunaan simbol Islam yang dipakai dalam simulasi," jelasnya.
Mustofa pun mengingatkan agar polisi tidak usah menunggu reaksi besar umat Islam, mengingat penyalahgunaan simbol tersebut jelas menyalahi etika kerukunan beragama di Indonesia. Aparat yang digaji oleh masyarakat yang memang mayoritas Islam.
"Presiden sudah saatnya menegur keras terhadap Polda Jatim maupun lembaga yang terlibat dalam simulasi itu. Jika tidak, Presiden bisa dianggap terlibat langsung atau pun tidak langsung terhadap penggunaan simbol Islam yang dipakai dalam simulasi," jelasnya.
Mustofa pun mengingatkan agar polisi tidak usah menunggu reaksi besar umat Islam, mengingat penyalahgunaan simbol tersebut jelas menyalahi etika kerukunan beragama di Indonesia. Aparat yang digaji oleh masyarakat yang memang mayoritas Islam.
Islam, takbir dan Jihad, tidak selayaknya berbuat semena-mena, dan tidak mengindahkan tata krama kehidupan bermasyarakat.
Jika
tidak ada permintaan maaf, sama saja polisi mengajak umat Islam untuk
berperang dengan warga sendiri. Ini tidak akan mendukung upaya
pemerintah yang konon akan memerangi terorisme, karena dengan model
seperti polisi jawa Timur itu, justru akan memunculkan teroris model
baru.
Kenapa tidak teriakkan Haleluya saja? Densus 88 Takut Gories Mere, ya?
loading...