loading...
SerUnique.com - Sahabatku semua, Jumpa lagi dengan artikel terbaru di blog Unik dan Aneh. Berita yang sangat aktual, seru, unik dan aneh akan dipaparkan pada anda. Silahkan simak info tentang Ah ini Unik Dan Aneh lagi, Buah Apel Ajaib Mengerti Bahasa Manusia Semoga bermanfaat dan anda terhibur sekali. Simak ya... Jangan lupa Follow Twitter admin di @Share_Doang Google Plus +Mukti Effendi dan Facebook Fans di SeruniqueCom
Kimura adalah seorang petani Jepang yang memertahankan keyakinannya, dan akhirnya dalam keadaan tanpa pupuk dan tanpa pestisida, ia berhasil membudidayakan apel lezat , yang mengejutkan, apelnya dua tahun tidak busuk. Dalam proses penanaman, ia menganggap masing-masing pohon apel sebagai suatu jiwa kehidupan, memerhatikan dan mencintainya, berdialog dengannya, dengan energi positif membantu pohon tumbuh dan berbuah, akhirnya menciptakan keajaiban dalam pertanian. Kimura seorang petani apel di Kabupaten Aomori, Jepang. Sejak berubah konsep dengan menerapkan metode penanaman tanpa pupuk (termasuk pupuk organik) dan tanpa pestisida. Karena tidak ada pupuk, 600 pohon apel yang tidak biasa tanpa pupuk, tahun pertama tidak berbunga, tahun kedua tidak berbunga, tahun ketiga juga ... .., tahun kelima, tahun keenam, tahun ketujuh, sampai tahun kedelapan, sekeluarga terus menanggung penderitaan dan terus berjuang. Akhirnya teman dekat datang mengatakan kepadanya: "pohon apel Anda telah berbunga!" Sejak itu, apel tumbuh terus setiap tahun, tahun demi tahun habis terjual.
"Tolong kalian jangan layu" selalu menekankan: "Pohon apel barulah merupakan peran utama, ia sendiri yang memutuskan kapan untuk mekar, tidak cocok ia tidak akan mekar," sebagai seorang petani perannya hanya membantu, mengamati status dinamika biologis, dengan tepat waktu memutusan bantuan apa yang dapat dilakukan terhadap pohon Apel. Setiap hari di kebun apel, Kimura akan memeriksa setiap pohon, merawatnya, tidak peduli seberapa kerja keras seseorang juga tidak bisa bergantung pada dirinya menghasilkan bunga buah apel. Oleh sebab itu, Kimura sering mengajak berbicara pohon apel, "Terima kasih kalian benar-benar berupaya keras, maaf ya, Anda harus mencoba untuk bertahan hidup ya" pada tahun pertama berbunga, ia membawa minuman arak ke kebun apel, menuangkan ke dalam tanah, bergembira minum bersama pohon apel. Pada tahun ke 11 pohon apel berbunga, terjadi suatu hal yang luar biasa. Kimura telah berulang kali berpesan kepada pohon apel yang layu, "Mohon jangan layu." Tapi dia tidak berpesan kepada setiap pohon apel di kebun, terutama kebun apel tetangganya, atau pohon apel di pinggir jalan, karena Kimura tidak ingin petani apel lainnya melihat dia berbicara pada pohon apel. Di antara pohon apel yang telah dipesan Kimura, ada juga beberapa yang layu, setelah ia mengamati pohon apel yang layu ini, Kimura menemukan hal yang aneh, pohon yang layu adalah pohon yang letaknya acak, tidak ada kaitan dengan pohon-pohon apel di lokasi kebun. Hanya ada satu pengecualian, ada sederetan pohon apel seluruhnya seperti efek kartu domino, itu adalah barisan pohon apel yang tidak dipesan Kimura, semua layu, tidak ada satu pun yang segar. Sampai sekarang ini, terhadap kejadian tersebut Kimura masih sangat menyesal.
"Hai ulat, jangan makan terlalu banyak daun ya" Selama periode panjang budidaya apel tesebut, Kimura datang ke kebun sebelum fajar, kadang-kadang dari pagi sampai malam menangkap ulat di pohon, dan kadang-kadang ia memasukkan cuka ke semprotan pestisida, disemprotkan ke pohon apel, atau menggunakan minyak makan mencuci kulit pohon... Kadang-kadang dari pagi berbaring di bawah pohon apel, menyaksikan daun yang dimakan hama apel, berkonsentrasi mengamati perilaku hama ulat. Ketika itu ada seekor ulat tidak sengaja jatuh di dadanya, ia menangkapnya dengan kaca pembesar hati-hati mengamati wajahnya, kemudian mengembalikannya ke daun apel dan berkata kepada ulat tesebut:. "Jangan makan terlalu banyak daun ya." Di sudut kebun Kimura, tergantung papan peringatan dari kardus, di atasnya tertulis: "PERINGATAN terhadap serangga! Jika kalian terus mengamuk di sini, saya akan menggunakan pestisida ampuh!" Setiap saat, ketika ia ragu-ragu ingin menyerah, Kimura akan menemukan beberapa hal yang aneh, misalnya, daun akhirnya tumbuh, pada suatu tahun hama tungau hilang sepanjang tahun, setiap kali, ada kemajuan kecil saja itu sudah membuatnya merasa bahwa pohon ingin bertahan hidup.
Kimura berpendapat, "Tidak ada kehidupan yang tunggal" pohon apel tidak bisa, manusia juga tidak bisa. Tanaman memiliki kemampuan untuk memahami Sebuah pandangan filosofi yang popular pada abad ke-17, semua makhluk memiliki roh spirit alami dan di dalam kontrolnya memengaruhi fenomena alam lainnya. Dalam beberapa tahun penelitian ilmiah juga menegaskan bahwa tanaman memiliki kemampuan untuk melihat. Sebuah studi yang diterbitkan dalam "Science Daily" dari penelitian para ilmuwan telah menemukan bahwa tanaman yang membutuhkan fotosintesis oksigen dan dapat mengisap energi, juga seperti manusia takut menghadapi banjir, menyebabkan tidak dapat bernapas atau hipoksia. Ketika tanaman yang tanpa kaki menghadapi banjir, dapat secara otomatis menggerakkan protein spesifik sel, mengaktivasi gen membantu oksigen sehingga ketika banjir dapat menyerap jejak oksigen di dalam air, menyelamatkan nyawa seseorang. Studi lain juga menunjukkan bahwa beberapa tanaman benar-benar memiliki "bahasa" unik mereka sendiri, akan "berbicara satu sama lain", prosesnya adalah dengan akar berkomunikasi pada tingkat molekuler. Juga ada studi yang menemukan bahwa tanaman dapat "mendengar" suara mereka ketika dimakan, dengan demikian ia akan menjadi lebih defensif. Tanaman juga memiliki kemampuan belajar bahasa dan berkomunikasi. Beberapa ilmuwan bahkan percaya bahwa tanaman adalah makhluk yang memiliki kecerdasan dan kebijaksanaan, karena mereka memiliki sensorik, kemampuan belajar dan memori, dan bahkan memiliki reaksi seperti manusia.
Sumber Forum Viva.co.id
loading...