Salah satu jalan di Kota Makassar bernama Jalan Korban 40.000 Jiwa. Bagi warga Kota Makassar, Jalan Korban 40.000 Jiwa tidak asing lagi. Namun, bagi warga luar, masih banyak yang belum mengetahuinya dan kaget mendengar nama jalan tersebut.

Tentunya, nama Jalan Korban 40.000 Jiwa tidak akan dicantumkan jika tidak memiliki makna dan sejarah kelam yang tidak bisa dilupakan. Konon, daerah tersebut menjadi tempat penguburan massal warga Makassar korban pembantaian oleh pasukan Belanda (KNIL) yang dipimpin oleh Kapten Raymond Westerling pada tahun 1946-1947. Pejuang RI dan warga Sulawesi Selatan sebanyak 40.000 orang dibantai dan dikubur dalam satu lubang secara massal.

Dalam peristiwa pembantaian massal tersebut orang-orang tak bersalah dibantai, kemudian jenazahnya diangkut di mobil truk. Di atas truk, jenazah bertumpuk-tumpuk seperti barang. Jenazah yang berjumlah 40.000 jiwa lalu dibawa ke sana dan dikubur dalam satu lubang

Letak Jalan Korban 40.000 Jiwa berada di sekitar empat kilometer sebelah utara dari pusat Kota Makassar (Lapangan Karebosi). Monumen ini berdiri di wilayah yang asri dan rapi. Tidak banyak kendaraan berlalu lalang di sekitar kawasan itu. Monumen tersebut menempati lahan di sudut jalan dengan luas sekitar 250 meter persegi. 

Di sana berdiri juga beberapa bangunan, yaitu pendapa dan monumen disertai relief peristiwa pembantaian 40.000 jiwa di dinding monumen. Di salah satu sisi bangunan, berdiri sebuah patung dengan tinggi sekitar empat meter. Patung itu adalah perwujudan seorang korban selamat dengan kaki buntung, dan salah satu lengannya menggunakan penyangga.
Spoiler for ngeri

Plang nama jalannya


Spoiler for tersangka
Kapten Raymond Westerling