loading...
Hari itu, ditengah reruntuhan bekas kekejaman Rezim Pemerintah dan juga pihak - pihak yang bertikai di Suriah, seorang anak perempuan sedang bermain petak umpet bersama dengan kakaknya. Laki - laki. Si adik bertugas menjaga. Menutup mata. Si Kakak lantas mendapatkan giliran. Mencari tempat yang aman, berlari dengan cepat dan menyembunyikan diri. Sumber : http://ceramahbersama.blogspot.co.idIlustrasi Kisah Pilu Anak Suriah ( Foto @Ceramah Bersama ) |
Kala gadis yang masih tidak memiliki dosa ini tengah, menghitung dengan riangnya,sesaat mau menyelesaikan hitungan, kemudian membuka matanya, terdengar suara ledakan yang begitu kencang. Kepulan debu dan juga percikan reruntuhan pun lantas berhamburan kemana - mana.
Saat itu juga, ponsel ala kadarnya kepunyaan Ayah dua orang anak ini berdering. Panggilan masuk, dari tetangganya. Tidak lama usai hal itu, kerumunan masyarakat dayang, Membopong sebuah jasad. Atas ulah kejam penguasa, ledakan yang baru saja terjadi itu merenggut nyawa si kakak yang sebenarnya sedang asik bermain petak umpet bersama dengan adiknya.
Anak gadis itu pun memperhatikan sekumpulan pengusung jasad, seraya mendekati ayahnya dengan menangis. Sedih. Tidak terlukiskan, si gadis bertanya, akan tetapi ayahnya pun hanya terdiam. memeluk erat dengan penuh kasih sayang.
Tidak lama setelah itu, jasad si syahid muda itu dimakamkan. Ala kadarnya. tanpa acara terlebih lagi hiruk pikuk. Di Suriah dan medan jihad lainnya, mereka shalat fardhu lima waktu ditambah dengan shalat jenazah yang dilakukan setiap hari. Di Suriah memang tiada hari tanpa kematian yang Insya Allah kematian itu bernilai Syahid.
Si gadis itu pun sibuk terus bertanya kepada ayahnya mengapa kakaknya dimasukkan ke dalam lubang dengan ukuran kubus itu ? Apakah kakaknya sedang bersembunyi ?
Si Ayah hanya bisa menangis. Sembari memeluk begitu erat anak gadisnya itu. Setelah dimakamkan, pelayat kemudian kembali kepada aktivitas mereka masing - masing. Tinggalah Ayah dan Anak gadisnya yang sedang berduka di kuburan itu.
Kala diajak ayahnya untuk pulang, Gadis itu memilih untuk tinggal, mendekati kubur dan berkata, "Keluarlah ... keluarlah.. keluarlah, hai orang di dalam sana. Kelarlah.. Tidak perlu untuk bersembunyi lagi. Aku sudah menemukan persembunyianmu."
Mendengar butiran kalimat yang tulis anak gadisnya, sang ayah makin menangis tersedu - sedu semakin kencang, Betapa gadisnya itu masih sangat lugu. Belum mengerti makna sebuah kematian. Dalam logikanya, si kakak sengaja dimasukkan ke dalam kubur, untuk bersembunyi pada rangkaian permainan petak umpet yang sedang dimainkannya.
Menyedihkan, Nyaris setiap hari, gadis itu terus mendatangi kubur dan menyampaikan kalimat yang serupa. "Keluarlah... Aku sudah menemukan persembunyianmu." Kalimat itu pun akhirnya diakhiri tangis, pasalnya kakak tidak mau keluar, padahal "Persembunyiannya" sudah ditemukan oleh adiknya.
Ya Allah, Tolonglah kaum Muslimin dan juga Mujahidin yang ada di Suriah, Mesir, Palestina dan juga yang ada di seluruh penjuru bumi ini, serta jadikanlah kami ini menjadi bagian dari mereka. Amin.
loading...