loading...
Sekitar Dunia Unik – Apakah pembaca setia blog Sekitar Dunia Unik ada yang pernah atau sering mengalami kram ketika tertidur pada malam hari? Kalau memang demikian, berarti Anda beruntung, karena di artikel ini, Admin akan membahas penyebab kram di malam hari serta solusi yang dibutuhkan, seperti yang dilansir dari laman Health.detik.com. Selamat membaca.
Baca juga artikel terkait lainnya yang tak kalah unik dan seru berikut ini :- Kehidupan Keluarga Yang Tidak Lazim
- Benda Ini Tidak Bisa Dipindahkan Dengan Cara Apapun
- Inilah Cara Lucu Deteksi Jenis Kelamin Bayi Tanpa USG
- Astaghfirullah, Inilah 26 Dosa Istri Terhadap Suami, Nomor 17 Sering Di Lakukan
- Mengaku Dirinya Adalah Tuhan
Ketika kita tertidur pulas, terkadang kram datang menyerang tanpa permisi. Kondisi kram yang terjadi di malam hari (disebut juga kram nokturnal-red.) seperti ini, nyaris dialami oleh hampir 60 persen orang dewasa. Ketika kram menyerang, tubuh yang terserang kram akan merasakan sakit, nyeri dan mengeras.
Salah seorang pakar dari Departemen Kedokteran Olahraga di University of Alberta, Scott Garrison, MD., PhD, mengungkapkan bahwa kram nokturnal di malam hari terjadi disebabkan oleh saraf yang membawa sinyal dari otak ke otot-otot ‘menembakkan’ terlalu banyak ‘pesan’. Hal ini justru menyebabkan otot akan berkontraksi dan membuat Anda merasa tidak nyaman.
“Duduk atau berbaring dalam waktu yang cukup lama, termasuk ketika Anda sedang tidur, dapat memicu terjadinya gangguan saraf seperti itu. Maka dari itu, seringkali Anda mengalami kram di malam hari,” ucap Garrison seperti dikutip dari Prevention pada Jum’at (25/09/2015).
Baca juga -> Fakta Tentang Kram dan Kesemutan
Uniknya, berdasarkan studi terbaru yang dilakukan Garrison dan tim, menemukan bahwa kram nokturnal di malam hari sering terjadi di saat musim panas. Garrison berasumsi bahwa penyebabnya adalah ketika musim panas, seseorang akan lebih banyak mendapat paparan dari sinar matahari. Hal ini menyebabkan, masih menurut Garrison, kram nokturnal juga dipengaruhi oleh nutrisi yang mengatur pertumbuhan dan perbaikan serat otot.
Akan tetapi, kram juga bisa disebabkan oleh pertumbuhan dan perbaikan serat otot yang berlebihan. Biasanya kram lebih umum terjadi pada saat menginjak usia 50 tahun ke atas. Penyebabnya adalah, di usia seperti itu seseorang akan mulai kehilangan sel-sel saraf yang mengirimkan pesan dari otak ke otot yang menyebabkan sel yang tersisa harus bekerja lebih keras lagi.
“Pada umumnya, kram yang terjadi di malam hari tidak berbahaya, apalagi jika Anda tahu pemicunya. Namun jika terjadi secara teus menerus, bisa jadi ada ketidakseimbangan elektrolit atau gangguan neuromuskuler seperti amyotrophic lateral sclerosis (ALS), namun untuk memastikannya, Anda perlu cek ke dokter terlebih dulu,” demikian penjelasan dari Garrison.
Salah satu cara untuk meminimalisir terjadinya kram di malam hari, Anda dapat melakukan gerakan peregangan pada betis, paha belakang dan paha depan. Bahkan, saat usia lansia, mereka yang mengalami kram di malam hari lebih sedikit jumlahnya setelah rutin melakukan peragangan minimal 3 menit sebelum tidur, demikian hasil sebuah studi di Belanda pada tahun 2012.
“Ketika kram menyerang di tengah malam, untuk mengurangi rasa sakit, cobalah untuk melakukan peregangan. Anda juga dapat mencoba untuk turun dari tempat tidur dan berjalan selama satu menit, atau Anda juga dapat menggunakan obat gosok hangat untuk merelaksasi otot yang kram,” papar Garrison sedikit memberi saran.
Semoga bermanfaat.
Akan tetapi, kram juga bisa disebabkan oleh pertumbuhan dan perbaikan serat otot yang berlebihan. Biasanya kram lebih umum terjadi pada saat menginjak usia 50 tahun ke atas. Penyebabnya adalah, di usia seperti itu seseorang akan mulai kehilangan sel-sel saraf yang mengirimkan pesan dari otak ke otot yang menyebabkan sel yang tersisa harus bekerja lebih keras lagi.
“Pada umumnya, kram yang terjadi di malam hari tidak berbahaya, apalagi jika Anda tahu pemicunya. Namun jika terjadi secara teus menerus, bisa jadi ada ketidakseimbangan elektrolit atau gangguan neuromuskuler seperti amyotrophic lateral sclerosis (ALS), namun untuk memastikannya, Anda perlu cek ke dokter terlebih dulu,” demikian penjelasan dari Garrison.
Salah satu cara untuk meminimalisir terjadinya kram di malam hari, Anda dapat melakukan gerakan peregangan pada betis, paha belakang dan paha depan. Bahkan, saat usia lansia, mereka yang mengalami kram di malam hari lebih sedikit jumlahnya setelah rutin melakukan peragangan minimal 3 menit sebelum tidur, demikian hasil sebuah studi di Belanda pada tahun 2012.
“Ketika kram menyerang di tengah malam, untuk mengurangi rasa sakit, cobalah untuk melakukan peregangan. Anda juga dapat mencoba untuk turun dari tempat tidur dan berjalan selama satu menit, atau Anda juga dapat menggunakan obat gosok hangat untuk merelaksasi otot yang kram,” papar Garrison sedikit memberi saran.
Semoga bermanfaat.
loading...