Impian Terakhir yang Mengharukan Dunia

loading...
Kehidupan dan kematian  adalah peristiwa yang pasti. Namun itu adalah rahasia Tuhan yang maha kuasa. Namun jika seseorang di vonis bahwa masa hidupnya hanya tinggal menghitung waktu, hampir semua orang akan menjadi takut menghadapi kematiannya. Wajar dan banyak diantaranya kemudian memiliki keinginan-keinginan tertentu yang biasanya yang belum pernah dia  alami atau miliki selama hidup. Hal yang sama juga dialami beberapa orang berikut ini. Sahabat anehdidunia.com inilah kisah yang mungkin bisa menjadi inspirasi bagi anda dalam memahami bahwa apapun kondisi kita hidup tetaplah berharga untuk mengejar impian. Berikut impian terakhir yang mengharukan dunia
Baca juga artikel terkait lainnya yang tak kalah unik dan seru berikut ini :

  1. Kehidupan Keluarga Yang Tidak Lazim
  2. Benda Ini Tidak Bisa Dipindahkan Dengan Cara Apapun
  3. Inilah Cara Lucu Deteksi Jenis Kelamin Bayi Tanpa USG
  4. Astaghfirullah, Inilah 26 Dosa Istri Terhadap Suami, Nomor 17 Sering Di Lakukan 
  5. Mengaku Dirinya Adalah Tuhan



Impian Terakhir Diamond Marshall Bertemu Puteri Raja
Diamond Marshall adalah gadis berusia 9 tahun yang terkena penyakit kankernya yang cukup langka. Yang disebut Undifferentiated Sarcoma. Layaknya hayalan kebanyakan anak-anak baginya bertemu dengan seorang putri raja dapat memberinya semangat untuk sembuh dari penyakitnya. Saat menderita penyakitnya ini, Diamond ingin bertemu dengan putri tidur seperti kisah Princess Kate. Sosok yang sering dia dengar melalui dongeng. Namun siapa sagka, harapan gadis ini akhirnya  menjadi kenyataan. Dalam sebuah kesempatan dia bertemu dengan Kate Middleton yang tak lain adalah seorang putri asal Ingris. Pertemuan antara Kate Middleton dan Diamond Marshall ini diprakarsai oleh seorang buah badan amal bernama Children's Wish Foundation of Canada. Sang ayah percaya pertemuan itu bisa membantu Diamond sembuh. Namun di tahun 2014 Diamond Marshall telah pergi untuk selamanya
Impian Terakhir Harriet Richardson Ames Mendapatkan Gelar Sarjana
Bagi banyak orang meraih gelar sarjana merupakan sebuah impian yang harus diraih. Sama halnya dengan impian seorang wanita asal New Hampshire amerika serikat yaitu Harriet Richardson Ames. Dia akan mendapat raih gelar  sarjana pada usia yang genap 100 tahun. Sebelumnya Harriet telah mendapatkan sertifikat mengajar ditahun 1931 di Keene Normal School kini bernama kini Keene State College. Dia kemudian mengabdi menjadi seorang guru di sekolah South Newbury. Bagi Harriet pendidikan adalah sebuah hal yang penting dalam kehidupan manusia. Karena itu walau dalam  kondisi sakit yang harus didampingi perawat dia tak pernah menyerah untuk mendapat gelar sarjananya. Namun sayang tepat sehari setelah meraih gelar sarjana Harriet meninggal dunia. Sementara sang anak meyakini Harriet telah merasakan kebahagian setelah dia meraih kebahagiannya tersebut.
Impian Terakhir Brett Marie Christian Berdansa
Datang ke sebuah pesta dansa di sekolah merupakan impian seorang gadis berusia 15 tahun bernama Brett Marie Christian. Impian ini disadari oelah orang-orang disekitar Brett. Karena kondisi Brett yang sedang sakit akibat peyakit leukemia atau kanker darah dan karena dokter memperkirakan kemungkianan buruk dapat terjadi pada gadis ini pada setiap saat, bahkan demi  Brett jadwal pesta dansa tersebut dimajukan. Akhirnya impian Brett terwujud. Bahkan didampingi seorang teman prianya Brett dapat berdansa bersama 50 orang siswa lainnya. Pada malam itu Brett pun diberi gelar sebagai ratu dansa oleh teman-temannya. Sayang upayanya memerangi leukemia harus berakhir. Brett meninggal dunia  3 hari setelah dia meraih mimpinya itu.
Impian Terakhir Colby Curtin Menonton Film UP
Setelah menyaksikan iklan film berjudul up yang segera tayang seorang gadis berusia 10 tahun sangat ingin menonton film tersebut sebelum dia meninggal. Gadis itu bernama Colby Curtin. Pengidap penyakit kanker kronis. Namun dengan penyakitnya itu dia  diragukan dapat menunggu hingga waktu tayangan film itu tiba. Demi mewujudkan impian Colby, keluarga dan krabatnya berusaha menghubungi pihak  pembuat film untuk mencari kemungkinan tentang hal-hal yang dapat dilakukan untuk gadis kecil ini. Keesokan harinya tanpa diduga, seorang karyawan dari pihak pembuat film up terbang menuju rumah Colby dan membawa film yang disukainya itu dan salinan film tersebut. Semua khusus dibuat untuk Colby saat itu. Sayang Colby akhirnya meninggal 7 jam setelah impiannya itu terwujud.

Impian Terakhir Brenden Foster Memberi Makan Tunawisma
Bisa jadi impian yang dimiliki oleh Brenden Foster merupakan impian terhebat yang pernah dimiliki seorang anak kecil. Bagaimana tidak diusianya yang baru 11 tahun dia mempunyai keinginan untuk memberi makan para tunawisma sebagai keinginan terakhirnya sebelum meninggal dunia. Brenden yang lahir pada 4 oktober 1997 ini didiagnosa menderita leukemia lymphoblastic akut pada akhir 2005 lalu. Dia mengatakan dirinya ingin menjadi malaikat sehingga dapat membantu para tunawisma sering dia jumpai setiap hari. Keinginan Brenden Foster ini mendapatkan banyak perhatian dari media nasional. Sampai-sampai sebuah stasiun penyiaran setempat membuat rentenen khusus untuk tuna wisma. Sementara sebuah restoran bernama emerald city menyediakan sedikit 200 roti sandwich untuk para tunawisma di kota itu. Kisah mimpi yang seakan mejadi kenyataan ini bertambah hebat setelah sebanyak 7 truk berisi bahan makanan serta 95.000 US tunai setara dengan 950 juta dibagikan para tuna wisma. Hingga akhirnya seorang veteran pun memberinya mendali kehormatan yang didapatnya saat perang dulu. Brenden Foster pun akhirnya meninggal dunia dan jenazahnya dimakamkan di Seattle Washington Amerika Serikat.
Impian Terakhir Kristie Mills Menikah
Calon pengantin Inggris ini tidak mengenal kata menyerah untuk bisa menjalani salah satu impiannya yaitu menikah. Wanita bernama Kristie Mills in imerupakan penerita  Cystic Fibrosis waktu lahir. Kelainan yang terdapat dalam tubuhnya ini ditandai dengan cairan tubuh yang kental dan lengket terutama pada pankreas dan paru-paru sehingga dapat menyebabkan  sesak nafas. Sayang menjelang terwujudnya impan Kristie, penyakitnya justru bertambah  parah. Saat itulah dia merekam semua kegiatannya dalam sebuah video yang berjudul Breathless Bride: Dying to Live. Dalam tayangan videonya itu ditunjukkan bagaimana Kristie menjalani pengobatan yang menyakitkan. Lalu beberapa hari mejelang pengobatannya, Kristie menjalani operasi cangkok paru-paru demi meyelamatkan nyawanya yang sudah sangat terancam. Waktu pernikahannya pun dipercepat kemudian berlangsung di rumah sakit tempatnya dirawat. Ajaib dengan keinginan yang kuat untuk tetap hidup demi suaminya, keajaiban terjadi. Kristie justru menjadi sehat dan dapat melakukan kegiatannya secara normal seperti manusia pada umumnya setelah menerima donor paru paru dari seseorang yang tidak disebutkan.
loading...