Fakta Manusia Berwajah Dua Pada Abad Ke- Sembilan Belas

loading...
Pria ini bernama Edward Mordake dan benar-benar mempunyai dua wajah, satu di bagian depan sebagai mana layaknya manusia pada umumnya dan satu lagi berada di belakang. Wajah bagian depan berfungsi normal sedangkan wajah bagian belakangnya hanya bisa tersenyum tidak bisa berbicara ataupun makan.


Baca juga artikel terkait lainnya yang tak kalah unik dan seru berikut ini :

  1. Kehidupan Keluarga Yang Tidak Lazim
  2. Benda Ini Tidak Bisa Dipindahkan Dengan Cara Apapun
  3. Inilah Cara Lucu Deteksi Jenis Kelamin Bayi Tanpa USG
  4. Astaghfirullah, Inilah 26 Dosa Istri Terhadap Suami, Nomor 17 Sering Di Lakukan 
  5. Mengaku Dirinya Adalah Tuhan




Banyak yang tidak mempercayai kebenarannya, silahkan sahabat anehdidunia.com mengecek kebenaraanya di wikipedia. Edward Mordake adalah seorang pria tampan yang hidup pada abad ke-19, Edward hidup dilahirkan dalam sebuah keluarga keturunan bangsawan Bangsawan Inggris. Keluarganya sangat menyayanginya, mengasuh dan merawatnya dengan penuh cinta sayang, namun satu hal yang terlihat selalu mengganggu pikirannya adalah satu wajah yang menempel pada kepala bagian belakangnya.

Tidak ada catatan medis yang lengkap pada waktu itu karena terbatasnya tekhnologi pada zamannya, namun semua catatan menyebutkan satu hal yang sama bahwa Edward adalah seorang pemuda yang menawan dengan kepribadian yang mulia. Namun ketampanan itu hanya terlihat dari depan, saat dia membalikkan tubuhnya wajah muram dan menakutkan.

Beberapa kisah lain menyebutkan bahwa wajah kedua Edward adalah seorang gadis cantik, tetapi para ilmuwan membantah soal itu karena kembar parasit selalu mempunyai jenis kelamin yang sama. Cerita lain menyebutkan juga bahwa wajah kedua Edward adalah wajah Iblis yang selalu memanggil setan dan kejahatan

Edward begitu tersiksa dengan dua wajahnya tersebut dan dia mencoba mendatangi beberapa orang dokter untuk membuang wajah keduanya yang konon sering berbisik dengan bahasa setan kepadanya pada malam hari, namun dokter tidak ada yang sanggup untuk melakukan hal tersebut karena terbatasnya peralatan medis ketika itu. Akhirnya Edward berada pada puncak keputus asaan yang membuatnya berfikir fatal dan mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri pada usia 23 Tahun.
loading...