loading...
Genre musik Rock
yang muncul pada tahun 1950-an, langsung mendapat tantangan dari
masyarakat yang masih memiliki cara pandang konservatif. Dan ketika rock
berkembang menjadi hard rock, punk dan heavy metal, masyarakat pun kian
membencinya. Harus diakui, musik ini memang keras dan cenderung brutal.
Hingga akhirnya musik ini beberapa kali dituding sebagai penyebab
kejahatan yang terjadi di masyarakat, seperti pemerkosaan, pembunuhan,
pengrusakan, dan bahkan bunuh diri. Agak berlebihan memang, karena
terlalu sedikit bukti yang bisa menghubungkan antara musik dan kejadian
buruk ini, ditambah lagi masih ada faktor lainnya yang bisa mendorong
orang untuk berbuat kriminal.
Baca juga artikel terkait lainnya yang tak kalah unik dan seru berikut ini :- Kehidupan Keluarga Yang Tidak Lazim
- Benda Ini Tidak Bisa Dipindahkan Dengan Cara Apapun
- Inilah Cara Lucu Deteksi Jenis Kelamin Bayi Tanpa USG
- Astaghfirullah, Inilah 26 Dosa Istri Terhadap Suami, Nomor 17 Sering Di Lakukan
- Mengaku Dirinya Adalah Tuhan
Tapi entah karena media yang ingin agar beritanya laku, pelaku kriminal
yang ingin ‘kabur’ dari hukuman berat, atau keluarga yang mencari
kambing hitam ketika anaknya menjadi pelaku kejahatan, musik rock dan
metal akhirnya sering ‘ditunjuk’ sebagai inspiratornya. Dan sahabat
anehdidunia.com inilah band rock yang dituduh menginspirasi tindakan
kriminal yang terjadi di masyarakat.
Black Flag
Pada awal 80-an, bassist Black Flag Chuck Dukowski hadir di acara talk
show Rona Barrett yang membahas kekerasan yang dilakukan anak punk. Saat
itu memang punk rock sedang berkembang pesat di LA, dan di beberapa
konser punk sering terjadi kerusuhan, antara anak-anak mohawked dan
polisi. Punk dituduh sebagai biang kekerasan dan anti kemapanan, tapi
Dukowski dan pemain musik punk lainnya berpendapaat bahwa pemerintah
hanya takut pada sesuatu yang tidak mereka pahami, dan satu-satunya yang
melakukan kekerasan adalah LAPD (kepolisian kota Los Angeles).
AC/DC
Pada 1980-an, pembunuh berantai Richard Ramirez disidang atas
kejahatannya membunuh 12 orang lebih di Los Angeles. Ramirez adalah fans
dari AC/DC (terutama lagu “Night Prowler”) dan bahkan menaruh topi
berlogo AC/DC di TKP. Hal ini mengarahkan tuduhan pada AC/DC sebagai
motivasi Ramirez dalam melakukan aksinya. Di persidangan, Ramirez pun
menyatakan bahwa dia terisnpirasi dari lagu Night Prowler untuk menyusup
masuk ke rumah orang lain dan membunuh penghuni rumah tersebut. AC/DC
sendiri menjelaskan bahwa lagu tersebut mengenai seorang pemuda yang
menyusup masuk ke kamar tidur pacarnya pada malam hari.
Drowning Pool
Setelah penembakan di Tucson pada 2011, yang melibatkan Jared Loughner
dan beberapa korban lainnya, media mulai mencari siapa atau apa
sebenarnya yang menginsprasi
tindakan ini. Dan mereka menemukan bahwa salah satu video favorit
Loughner di Youtube adalah video tentang seseorang yang membakar bendera
Amerika. Video ini memiliki backsound lagu berjudul “Bodies” milik band
Drowning Pool. Lagu ini memang sebelumnya sudah menjadi kontroversi
karena pada tahun 2003, seseorang remaja telah membunuh orang tuanya
sambil mendengarkan lagu ini. Band Drowning Pool telah mengeluarkan
pernyataan bahwa lagu ini adalah tentang “persaudaraan dari mosh pit”
dan bukanlah lagu tentang pembunuhan.
Mayhem
Pada 1991, Per Yngve Ohlin (vokalis band black metal asal Norwegia)
menembak dirinya di rumah milik band ini. Salah satu anggota band
bernama Euronymous mengambil foto mayat Ohlin dan memasangnya di album
art band ini. Lalu pada tahun 1993, Mayhem/Burzum anggota dari Varg
Vikernes menusuk dan membunuh Euronymous. Black metal lalu menjadi pokok
pembicaraan rutin di seluruh Norwegia, dan media mulai menganggap musik
metal sebagai penyebabnya.
Judas Priest
Band ini disidang pada tahun 1990, karena insiden yang dialami oleh
Raymond Belknap dan James Vance. Kedua orang asal Nevada ini menembak
dirinya sendiri (Belknap meninggal di lokasi, sedangkan Vance meninggal
tiga tahun kemudian) setelah meminum minuman keras dan menggunakan
narkoba sambil mendengarkan lagu-lagu Judah Priest. Sahabat
anehdidunia.com keluarga mereka menuduh bahwa band ini menyembunyikan
pesan subliminal (bawah sadar) di album Stained Class, sehingga
mendorong mereka melakukan perbuatan ini. Kasus ini akhirnya dibatalkan.
Sick Of It All
Di 1992, Wayne Lo melakukan penembakan di kampus Simon’s Rock College,
Massachusetts, dimana seorang siswa dan profesor terbunuh, sementarah 4
orang lainnya terluka. Pada saat melakukan penembakan, Lo mengenakan
T-shirt (kaos) bertuliskan band punk hardcore Sick Of It All, dan
lagi-lagi media menuding musik dari band tersebutlah penyebabnya. Band
ini sendiri kemudian menyangkal semuanya, dan menjelaskan bahwa Wayne Lo
salah dalam memahami lirik lagu mereka.
Slayer
Pelopor musik trash metal ini dituntut dua kali oleh orang tua dari
Elyse Pahler, gadis berumur 15 tahun yang diperkosa dan dibunuh. Orang
tua Elyse mengklaim bahwa lagu “Postmortem” dan “Dead Skin Mask”
memberikan instruksi untuk memperkosa, menyiksa dan membunuh anak
mereka. Kedua kasus ini pun dibatalkan.
Ozzy Osbourne
Pada tahun 1986In 1986, Ozzy Osbourne dituntut oleh orang tua dari John
McCollum, pemuda yang bunuh diri setelah mendengarkan lagu Osbourne
“Suicide Solution” (solusi bunuh diri). Pada lagu tersebut terdapat
lirik “Why try? Get the gun and shoot!” (mengapa mencoba? ambil pistol
dan tembak!), namun pengacara serta orang tua John gagal membuktikan
bahwa Osbourne bertanggung jawab atas kematian anaknya, dan kasus ini
akhirnya dibatalkan oleh pengadilan.
The Beatles
Charles Manson meramalkan bahwa akan terjadi perang antar ras antara
kulit hitam dan kulit putih, dimana hal ini akan memicu terjadinya
kiamat. Manson menyebutnya “Helter Skelter”, dimana nama ini diambil
dari salah satu lagu The Beatles yang masuk dalam album The White Album.
Manson percaya bahwa lagu ini membenarkan ramalannya, padahal lirik
dari lagu Helter Skelter adalah tentang taman hiburan di Inggris.
Charles Manson dinyatakan bersalah atas pembuhan 7 orang, dan dia masih
dipenjara hingga kini.
Marilyn Manson
Setelah kejadian penembakan di SMU Columbine pada 1999, banyak musik
dark/metal yang dituding sebagai penyebabnya. Tapi tudingan terbesar
mengarah pada band Marilyn Manson. Diberitakan bahwa pelaku penembakan
adalah fans dari band Marilyn Manson, dan pelakunya memang termotivasi
karena musik band tersebut. Band ini akhirnya membatalkan sisa konser
Rock Is Dead Tour sebagai penghormatan pada para korban penembakan,
sambil menegaskan bahwa musik, film, buku dan videogame bukanlah untuk
disalahkan.
Apakah anda percaya sahabat anehdidunia.com? bagi kami admin, rock malah akan menambah semangat jika kami sedang bekerja, itu tergantung dari cara kita menerima kehadiran musik rock di telinga kita.
Apakah anda percaya sahabat anehdidunia.com? bagi kami admin, rock malah akan menambah semangat jika kami sedang bekerja, itu tergantung dari cara kita menerima kehadiran musik rock di telinga kita.
loading...