Hebat, Dengan Tekhnologi ini, Seseorang Dapat Mengontrol Sesuatu Hanya Dengan Fikiran

loading...

Peneliti dari University of Washington melakukan penelitian dan menemukan bahwa dengan meletakkan elektroda kecil di dalam otak, seseorang dapat mengontrol robot hanya dengan memikirkan bagaimana robot itu bekerja sesuai keingainan otak. Tekhnologi itu dapat membantu orang-orang yang memiliki gangguan untuk berkomunikasi, seperti orang lumpuh atau karena bagi yang kehilangan kemampuan berbicara karena stroke dan lain sebagainya.

Seperti dikutip dari Daily Science, Tekhnologi yang kemudian dinamakan Brain-Computer Interfaces ini dapat membantu orang lumpuh atau cacat untuk menggerakkan organ yang dipasang ditubuhnya seperti tangan dan kaki untuk menggerakkannya melalui perintah yang berpusat di otak.

Rajesh Rao, proffesor ilmu computer dan tekhnik, Jeffrey Ojemann seorang professor bedah saraf dan Yeremia Wander seorang mahasiswa doktor biotekhnologi yang berkalaborator melakukan penelitian ini melakukan percobaan terhadaptujuh orang pengidap epilepsi tingkat tinggi. Mereka kemudian memasukkan elektroda ke dalam otak mereka untuk memetakan pusat otak yang tidak aktif bagi penyakit epilipsi atau ayan. Setelah itu, pasien di minta untuk menggerakkan mouse computer hanya dengan fikiran mereka. Hasilnya, kursor computer itu berjalan.

Para peneliti di Brown University dan University of Pittsburgh telah melakuakan uji coba pada  seorang pasien yang tidak dapat menggerakkan lengan atau kaki mereka, telah belajar untuk mengontrol lengan robot menggunakan sinyal langsung dari otak mereka.

Perangkat nirkabel masa depan dapat dibangun untuk ditanam di dalam kepala seseorang dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat mengendalikan kursor komputer atau anggota badan robot di rumah dengan fikiran.

Tim peneliti, bersama dengan Science Foundation National Rekayasa Pusat Penelitian sensorimotor Neural Engineering bermarkas di UW, akan terus mengembangkan teknologi ini.

Penelitian ini didanai oleh National Institutes of Health, NSF, Kantor Riset Angkatan Darat dan Yayasan Keck.

loading...

Tweet