loading...
SerUnique.com - Sahabatku semua, Jumpa lagi dengan artikel terbaru di blog Unik dan Aneh. Berita yang sangat aktual, seru, unik dan aneh akan dipaparkan pada anda. Silahkan simak info tentang Kisah Orang-Orang Yang Hidup Sendirian di Tempat Ekstrem Semoga bermanfaat dan anda terhibur sekali. Simak ya... Jangan lupa Follow Twitter admin di @Share_Doang Google Plus +Mukti Effendi dan Facebook Fans di SeruniqueCom
Kisah Orang-Orang Yang Hidup Sendirian di Tempat Ekstrem
Pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang artinya setiap
manusia tidak bisa hidup sendiri karenanya membutuhkan bantuan manusia
lainnya untuk menjalani kehidupan manusia. Meski begitu tidak sedikit
juga orang yang memilih hidup menyendiri di tempat yang sangat jauh dari
keramaian manusia. Dengan segala keterbatasan mereka belajar bagaimana
bertahan hidup dari tempat yang sekarang mereka tinggali.
Seperti yang dilakukan oleh orang-orang dibawah ini, jauh dari
keraimaian mereka tinggal sendiri dengan segala keterbatasan. Mereka
tinggal di tempat yang tak biasa dimana untuk mendapatkan kebutuhan
sehari-hari sangatlah susah. Namun dengan segala keyakinan ternyata
mereka bisa menjalani kehidupan sendiri di tempat yang sangat jauh dari
kehidupan manusia. Hebatnya lagi mereka merasa bahagia dengan kehidupan
sendiri yang dijalaninya.
Berikut adalah lima kisah orang-orang hebat di dunia yang memilih hidup sendiri dan mengadu nasib di tempat yang sangat ekstrim
tanpa bantuan orang lain. Mulai dari hidup pulahan tahun di hutan rimba
hingga hidup sendiri di tempat yang sangat dingin yang secara logika
dapat membahayakan hidup mereka. Berikut adalah kisah lima orang yang
hidup sendiri di tempat yang sangat ekstrem :
Ra Pauletta - Seniman Meksiko yang gali gua dan tinggal selama 25 tahun di dalamnya

Di gurun di sebelah utara New Mexico Ra Pauletta menghabiskan 25 tahun
dari hidupnya tinggal di dalam sebuah gua yang dibuatnya sendiri.
Satu-satunya teman dia adalah seekor anjing. Hebatnya gua hasil bikinan
Pauletta itu seperti sebuah karya seni pahat yang indah, megah.
Ketika ditanya apakah dia terobsesi dengan pekerjaan menggali gua?
Pauletta hanya menjawab,"Apakah anak-anak terobsesi dengan bermain?"
Dengan kata lain, seorang Pauletta seolah ingin menyampaikan apa yang
dilakukannya sudah menjadi semacam urat nadi atau deru napasnya sebagai
seniman.
Tak hanya menggali gua dari bukit kapur, bagian dalam gua pun ia hiasi
dengan ukiran dan pahatan cantik. Yang menjadikannya luar biasa adalah
fakta bahwa Paulette membangun keseluruhan gua katedral tersebut seorang
diri. Paulette hanya menggunakan alat-alat pertukangan biasa untuk
membangun keseluruhan gua katedral itu. Paulette membutuhkan waktu 25
tahun untuk menyelesaikan proyek pembuatan gua katedral tersebut.
Yang menakjubkan dari semua itu adalah Ra Paulette merupakan seorang
seniman otodidak. Ia tidak memiliki dasar ilmu arsitektur dan tidak
pernah belajar memahat secara profesional. Paulette hanya berbekal
hasrat dan semangatnya untuk membuat gua katedral tersebut. Sementara
keterampilannya dalam membangun dan menciptakan ukiran diasah sembari
mengerjakan proyek gua katedral.
Proyek pembuatan gua katedral ini dulunya tidak diketahui banyak orang.
Penduduk di sekitar New Mexico sendiri tak banyak yang tahu. Baru ketika
seorang sineas film mendengar tentang proyek Paulette dan
mengabadikannya dalam sebuah film dokumenter berjudul Cavedigger, gua
katedral itu langsung menarik perhatian dunia. Selain mengantar Paulette
dan gua katedral buatannya menuju popularitas, sineas itu pun diganjar
dengan nominasi Academy Award untuk kategori film dokumenter.
Masafumi Nagasaki - Kakek 76 tahun hidup sendiri di pulau selama 20 tahun

Masafumi Nagasaki, 76 tahun, tinggal di pulau terpencil Sotobanari
selama 20 tahun. Selama di pulau itu dia sehari-hari tidak memakai baju
sehelai pun alias telanjang bulat. Di pulau terpencil itu tidak ada air
mineral dan banyak hewan serangga serta rawan diterjang badai dahysat.
Tingginya ombak di sekitar pulau itu juga membuat ikan hampir tidak mungkin dipancing.
"Sebelumnya saya tidak menganggap penting mau mati di mana. Tapi di
sini, dikelilingi oleh alam, tak ada tempat lain yang seperti ini kan?"
kata dia ketika diwawancara kantor berita Reuters dan dilansir situs
Huffington Post, April 2012 silam.
Yu Fazhong - Pria China bertahan tinggal di Desa Kutub

Yu Fazhong tinggal di tempat terdingin di China. Hidup sebatang kara, Yu
setiap hari menenggak alkohol untuk terus menghangatkan dirinya. Pria
ini tinggal di sebelah utara Provinsi Heilongjiang selama sekitar 10
tahun terakhir. Tempat tinggal Yu disebut dengan "Desa Kutub".
Dilansir dari Shanghaiist, tempat tinggal pria ini diketahui sejak
seorang pengunjung mengabadikan rumahnya dan mengunggah ke jejaring
sosial Weibo. Dalam unggahan tersebut, banyak netizen yang berkomentar.
Mereka membayangkan bagaimana harus tinggal di tempat Yu yang sepi,
kurangnya ruang penghangat, dan suhunya sangat rendah.
"Aku terus tinggal di sini dengan kondisi seadanya selama hampir 10 tahun," ujar Yu.
Dia mengatakan, jika terlalu dingin, dia menyalakan api untuk menghangatkan dirinya.
"Setiap hari saya terus meminum alkohol, bukan untuk mabuk, namun untuk menjaga suhu tubuh saya tetap hangat," lanjut Yu.
Yu juga mengatakan, setiap hari dia memancing ikan untuk dimakan. Tempat
tinggal Yu berada tiga kilometer jauhnya dari desa terakhir di daerah
Heilongjiang. Di desa itu, sekitar 243 rumah permanen didirikan untuk
melindungi 1.000 penduduknya.
Michael Peter Fomenko - Lelaki Australia 60 tahun tinggal di hutan rimba

Michael Peter Fomenko, 84 tahun, hidup di hutan liar di sebelah utara
Queensland, Australia, selama 60 tahun. Dia selama ini bertahan hidup di
hutan dengan makan buaya dan babi hutan. Dia menangkap dan membunuh
hewan liar itu dengan tangan kosong.
Koran the Daily Mail melaporkan, Fomenko diyakini adalah putra dari
Putri Rusia Elizabeth Machabelli. Dia terbang ke Sydney pada usia 24
tahun dan mengucilkan diri dari kehidupan dunia luar di dalam hutan di
antara Cape York dan Ingham. Dia menjalani hidup semacam itu karena
terinspirasi karya sastrawan Yunani Homer, The Odyssey.
Pada 1959, Fomenko dilaporkan diselamatkan oleh suku pedalaman dari
kondisi kelaparan di dalam hutan. Menurut koran the Sydney Morning
Herald, pada 1964 polisi sempat menahannya karena tingkahnya
membahayakan. Dia kemudian dianggap gila.
Dia kemudian pernah beberapa kali dikarantina dan diberi terapi kejutan
listrik. Tapi kemudian dia dilepaskan dan kembali ke hutan. Fomenko
hidup dengan suku asli Aborigin hingga 2012 lalu dirawat oleh lembaga
jompo.
Ayahnya adalah Daniel Fomenko asal Georgia yang dulunya bagian dari Uni
Sovyet. Keluarga Fomenko kabur ke Jepang pada 1930-an. Tapi ketika
Jepang menjajah China hingga memicu Perang Pasifik pada 1937, keluarga
Fomenko kembali kabur ke Sydney.
Merasa terasing dengan bahasa dan statusnya sebagai pengungsi, Fomenko
perlahan mengucilkan diri ke hutan, menjauhi dunia modern. Pada akhir
2012 dia kembali menjadi sorotan setelah warga sekitar melaporkan dia
hilang.
Pekan lalu dia akhirnya ditemukan dalam kondisi sehat di sebuah rumah jompo. Dia rupanya sudah tinggal di sana sejak 2012.
"Dia cukup senang berada di sini," kata seorang perawat di rumah jompo kepada the Courier Mail.
"Dia tidak mau berbicara dengan siapa pun. Dia penyendiri. Tapi dia bahagia dan nyaman di sini."
Xu Wenyi - Lelaki ini gali gunung dan tinggal di gua lebih dari 10 tahun

Manusia bisa mendaki gunung tertinggi atau menyeberangi lautan yang
ganas untuk mencapai apa yang mereka inginkan. Sama seperti kisah Xu
Wenyi, seorang petani asal China, yang nekat menggali gunung untuk
tempat tinggal setelah bercerai dengan istrinya.
Setelah bercerai, Xu Wenyi mencari tempat yang bisa digunakannya untuk
menyendiri. Jadilah, selama enam tahun pria ini menggali sebuah lubang
untuk dijadikan gua tempat tinggalnya pada sebuah gunung di wilayahnya.
Ini tentunya merupakan kerja keras, namun Xu Wenyi terbukti bisa
melakukannya hingga rumah guanya siap dan bisa ditinggali.
Xu yang saat ini sudah berusia 57 tahun, saat ini telah tinggal dalam
gua itu selama lebih dari 10 tahun. Gua tersebut terletak di gunung pada
Xiangtan County, Provinsi Hunan. Dengan kedalaman sekitar 30 meter dan
lebar tiga meter, gua tempat tinggalnya sebenarnya cukup luas untuk
ditinggali.
Bahkan gua tempat tinggalnya itu terlihat lebih mirip apartemen yang
lengkap dengan dinding beton dan pintu depan. Interior di dalamnya juga
cukup rapi. Gua tersebut memiliki ruang tamu seluas 25 meter persegi dan
dapur tungku. Tak hanya itu di dalam guanya juga terdapat kandang ayam
dan sebuah taman pinus di depan guanya.
Xu mengakui bahwa rumah guanya itu merupakan tempat paling nyaman untuk
menyendiri. Rumah guanya memberikan kedamaian yang diperlukannya serta
udara segar yang tak dimilikinya ketika tinggal di rumah yang lama,
seperti dilansir oleh Odditycentral. Dari foto-fotonya, tampaknya Xu
memang terlihat bahagia tinggal di apartemen dalam guanya.
Nah, itulah sekiranya lima kisah hebat mereka yang bisa bertahan hidup sendiri di tempat yang sangat jauh dan terpencil dengan segala keterbatasan dan tidak ada bantuan sama sekali mereka bisa bertahan hidup selama puluhan tahun lamanya.
loading...